Selamat datang di blog sederhana ini, kiranya menjadi berkat bagi kita semua

Sabtu, 01 Oktober 2011

Renungan Harian

Amsal 23:17-18
Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa. Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.

Pengantar
Amsal ini disebut amsal orang-orang bijak karena berisikan petuah-petuah (Poda) supaya kita bijak dalam menjalani kehidupan dengan segala macam masalah dan persoalan yang harus dihadapi manusia..
Misalnya, seringkali kita membandingkan kehidupan kita dengan orang lain, sehingga ketika kita melihat orang lain lebih sukses dari kita (anak Tuhan), padahal (menurut kita), dia hidup dalam dosa, maka  pertanyaan yang timbul adalah adilkah Tuhan? Dan ketika kita mempertanyakan keadilan Tuhan timbullah  HOTEL (Hosom, Teal, Late). Kita sering bersungut-sungut kepada Tuhan dan membuat pertanyaan mengapa hidup orang lain berkelebihan sedangkan kita berkekurangan, mengapa orang lain sehat saya sakit.
Yang paling tidak bisa kita mengerti adalah mengapa banyak orang berdosa (koruptor, penipu, jahat) justru kelihatannnya sukses, kaya, sehat, dan bahagia?, sementara ada orang-orang benar, jujur, baik dan rajin beribadah justru kehidupannya terbalik (menderita).  Jika kita merasa sebagai orang benar, tentu saja hal itu menimbulkan rasa iri dalam hati kita.
Itulah rahasia hidup. Kalau kita ingin mengungkap rahasia hidup itu tentu saja tidak akan bisa, untuk itulah mari kita gali nasehat amsal ini lebih dalam.


Penjelasan
Dalam nats diatas ini kita melihat beberapa Amsal (Poda) orang-orang bijak tentang kehidupan ini.
  • Ay. 17a, Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, Menurut kamus, iri adalah ketidakpuasan melihat orang lain lebih berhasil dari kita. Istilah sekarang “SMOS” (Senang Melihat Orang Susah dan Susah Melihat Orang Senang). Apalagi jika kita melihat bahwa orang yang lebih berhasil dari kita itu adalah orang yang menurut kita tidak lebih baik dari kita. Yang biasanya membuat anak Tuhan iri terhadap orang-orang berdosa antara lain adalah bahwa orang berdosa justru hidup dalam kemewahan Ketika melihat bahwa ada orang-orang tidak benar justru kelihatannya diberkati dalam kelimpahan, tentu saja normal jika rasa iri itu mulai ada dan mulai mengganggu iman kita, sehingga ingin rasanya kita seperti mereka. Namun firman Tuhan hari ini mengajar kita supaya jangan iri kepada mereka, mengapa?
  1. Karena Iri hati akan membuat kita jatuh, (Maz 73), dalam Maz 73, dikatakan bahwa Allah itu baik bagi orang yang tulus hati, pemazmur mangatakan bahwa dia nyaris saja jatuh karena iri terhadap kemujuran orang-orang fasik.
  2. Karena kebahagiaan orang fasik adalah semu, Maz. 37:1-2 Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang; sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau. 
  3. Karena kekayaan jasmani diberikan Tuhan kepada semua orang? [Mat. 5:45]. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar 
  4. Karena Upah hidup orang berdosa adalah maut  [Rm. 6:23]. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.  
  • Ay. 17b, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa. Dalam Maz. 111:10 dikatakan Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya. Dalam menyikapi kehidupan yang rasanya serba tidak adil ini, yang pertama harus kita ingat adalah takut akan Tuhan, sebab  itu adalah permulaan pengetahuan dan hikmat. Kita perlu memiliki pengetahuan Firman Allah dan hikmat Allah agar menjadi orang yang bijaksana dalam menyikapi berbagai hal. Berhikmat artinya kita tahu melakukan, bertindak dan berkata dengan benar. Dan hikmat itu kita dapatkan dalam diri Yesus Kristus [1 Kor. 1:24]. Oleh karena itu sebagai anak Tuhan, ketika kita melihat kehidupan orang fasik (berdosa), kita harus berhikmat, supaya kita tidak jatuh dalam iri hati dan dengki, sehingga kita juga tidak jatuh dalam keinginan yang sama seperti mereka. Dalam 1 Pet 1:17 dikatakan  Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini. kemudian Amsal 24:14 berkata Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang
  • Ay. 18, Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang, Ketika kita melihat kehidupan orang berdosa yang berlimpah, ingatlah bahwa hidup ini masih berjalan, hari esok masih ada, yaitu masa depan yang masih penuh harapan.  Jadi walaupun kita sekarang belum kaya, jangan berhenti mencari kerajaan Allah, sebab Sebab kita hidup dalam Kerajaan Allah yang penting bukanlah soal makanan dan minuman (kekayaan), tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. (Rm. 14:17). Dan ketika kita fokus dalam kerajaan Allah, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Mat. 6:33). Oleh karena itu Pengharapan kita di dalam Tuhan pun tidak akan pernah hilang. Walaupun kita tidak mendapatkannya di dunia ini, tetapi kita tetap memiliki pengharapan  akan memperoleh kemuliaan pada saat kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kalinya. Sebab pada saat kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kalinya, orang-orang benar yang  Ditaburkan dalam kehinaan akan dibangkitkan dalam kemuliaan, yang ditaburkan dalam kelemahan akan dibangkitkan dalam kekuatan [1 Kor. 15:43]. 
Renungan
  • Kita harus percaya bahwa Tuhan senantiasa membawa kita kepada rancanganNya yang indah pada waktuNya, walaupun kadang kala pengalaman kita sering terbalik dari yang kita harapkan. Tetapi satu hal yang harus kita pegang adalah bahwa selalu ada rencana besar Allah dalam kehidupan kita, oleh karena itu jangan pernah iri melihat keberhasilan orang-orang yang didapat dari jalan yang tidak benar.
  • Banyak hal didunia ini yang kita alami tidak bisa kita mengerti, ada kesusahan, penyakit, masalah pekerjaan, dll dan mungkin banyak pertanyaan yang tidak bisa kita jawab. Tetapi persoalannya adalah bagaimana menyikapi semua itu? Apakah oleh karenanya kita menjadi lemah atau justru hal itu menguatkan iman kita? Yang harus kita ingat adalah bahwa Allah lebih mengerti tentang kehidupan dan kebutuhna kita daripada kita sendiri.
Ayat Renungan :
  1. Yes 55:8 : Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. 
  2. Yer 29:11 : Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. 
  3. Kor 15:58 : Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. AMIN ! (utm nainggolan-30/09/11)

2 komentar:

  1. Keren dan mantap ulasannya Pak Pendeta ...........Salam Soli Deo Gloria.

    BalasHapus
  2. Keren dan mantap ulasannya Pak Pendeta ..........Salam Soli Deo Gloria.

    BalasHapus

HTML