Selamat datang di blog sederhana ini, kiranya menjadi berkat bagi kita semua

Jumat, 27 Agustus 2010

Khotbah Minggu XIII setelah Trinitatis 29 Agustus 2010 :


CINTA KASIH DAN PENGAMPUNAN
Nats Khotbah : Imamat 19:16-18
Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.
Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN
Nats Epistel : Roma 13 : 8-10
Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain mana pun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.

Kamis, 19 Agustus 2010

Punguan Parsahutaon "Dos Roha" P2D Tigaraksa memilih Pengurus Baru


Selasa 17 Agustus 2010, Punguan Parsahutaon “Dos Roha” (P2D) Tigaraksa telah melaksanakan acara Pemilihan Pengurus Baru untuk periode 2010-2013. Acara tersebut diadakan di GOR Tigaraksa, dihadiri lebih kurang 300 orang anggota P2D Tigaraksa.
Dalam acara tersebut juga sekaligus dilakukan Ibadah Syukur, Peringatan HUT Kmerdekaan RI ke – 65 dan Perayaan HUT P2D yang ke -17.
Acara diawali dengan Laporan Ketua Panitia Bapak UTM Nainggolan.

Rabu, 18 Agustus 2010

REFLEKSI HUT KEMERDEKAAN RI KE-65




NEGARA HARUS MENJAMIN KEBEBASAN BERIBADAH, BERAGAMA DAN BERKEYAKINAN
Indonesia merupakan negara majemuk, terdiri dari berbagai suku bangsa, agama maupun aliran kepercayaan yang merasa senasib untuk membentuk suatu negara yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kemajemukan dalam wujud Bhineka Tunggal Ika ini merupakan kekayaan yang harus dipelihara sebagai alat persatuan bangsa, sebagaimana yang dicita-citakan dan diperjuangkan para pendiri bangsa kita. Dengan kemajemukan ini, tentunya negara berkewajiban dan bertanggung-jawab untuk melindungi dan menghormati setiap unsur-unsur pembentuk kemajemukan, termasuk didalamnya kebebasan beribadah, beragama dan berkeyakinan sebagai Hak Asasi Manusia yang sangat fundamental.

Jumat, 13 Agustus 2010

Sinetron Cinta Fitri Adalah Contoh Kebodohan/Ketololan Kehidupan


Berbagai komentar tentang Sinetron Cinta Fitri :
Saya tertarik dengan sebuah website yang mengomentari tentang Sinetron Cintra Fitri, saya sangat setujuuuuuuuuu bangetttttttttttttt dengan sebagian besar komentar tersebut, karena saya adalah oarang yang dari awal sangat geram bercampur marah kalau melihat tayangan tersebut (bukan karena perannya) tetapi karena jalan cerita yang sangat bodoh dan tolol, saya tidak bisa bayangkan jika sinetron itu menjadi model keluarga indonesia ..........

Berikut liputannya :


Buat yang hobi nonton sinetron sebaiknya jangan anggap sinetron model cinta fitri itu adalah keadaan masyarakat indonesia secara umum. sinetron cinta fitri adalah contoh hidup sekumpulan orang-orang yang benar-benar bodoh dan tolol dalam menjalani hidup ini. segala hal dilakukan dengan pengambilan keputusan yang bodoh dan tidak layak ditiru bangsa kita agar tidak ketularan bodoh. Ceritanya benar-benar tidak mendidik karena masalah kecil sangat dibesar-besarkan dan itu hanya dilakukan oleh orang yang tolol.
kalau tidak percaya tanya saja orang yang pandai/pintar di sekitar anda mengenai sinetron cinta fitri pasti mereka setuju dengan pendapat pribadi saya. kalau anda tidak menyadari hal itu berarti anda???
saran buat penulis cerita sinetron :
sebaiknya coba nonton naruto, bleach, ipin dan upin, mcgyver, si doel anak sekolah, ayat-ayat cinta, dan sebagainya biar bisa buat cerita yang bagus dan mendidik.
buat penonton :
please dont try this at home
(banyak cerita sinetron indonesia yang bahaya buat hidup anda)

Kamis, 12 Agustus 2010

Perlukah Ijin Beribadah?

Jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Indah Timur Bekasi  yang hendak beribadat di lahan kosong dilarang dan dihalang - halangi. Alasannya belum adanya surat ijin beribadah. Akhirnya bentrokan terjadi. Anehnya 500 polisi tak sanggup mengatasi 700 warga. Sejak kapan orang beribadah perlu ijin? Apakah perlu 2 polisi untuk mengatasi 1 orang warga?

Senin, 09 Agustus 2010

PANCASILA & UUD 1945 QUO VADIS ???

PENDAHULUAN

“ SEJAK pagi beberapa laki-laki berjubah, berpeci serta memakai sorban mengumandangkan takbir dan menyebut nama Allah dengan pengeras suara yang dipasang di sebuah halaman rumah penduduk. Minggu, 1 Agustus 2010, bukan karena ada acara pengajian tetapi mereka menunggu jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah, Bekasi Timur, Jawa Barat. Mereka menunggu bukan untuk bersilaturahmi tetapi untuk membubarkan ibadah mingguan umat kristen tersebut. Sejak pukul 08.00, satu persatu umat yang terdiri dari kaum perempuan dan anak-anak tersebut mendatangi tempat mereka ibadah yaitu sebidang tanah yang sudah menjadi milik HKBP di Ciketing, RT 03/RW 06, Pondok Indah Timur, Bekasi Timur, Jawa Barat. Tanpa ragu pendeta Luspida Simanjuntak, STh datang tersenyum dan menyalami satu persatu teman-teman media yang hadir. Perempuan berambut pendek tersebut adalah pendeta yang memimpin jemaat HKBP tiap minggunya. Tak ada keraguan dimata perempuan itu, dengan yakin ia melangkah memasuki lapangan kecil tersebut dan bertemu dengan jemaatnya. Bahkan langkahnya tak surut ketika tiga orang dari ormas tersebut mengahadangnya dan meminta kartu tanda penduduk (KTP). Alasan mereka "kamu bukan orang Ciketing, kamu orang Batak". Pendeta Luspida menunjukkan KTP beralamat Ciketing dan menyampaikan bahwa ia dilahirkan disana. Namun mereka balik menyerang "kamu berbahasa batak, bukan betawi". Suasana menjadi kian panas ketika puluhan jemaat mulai berdatangan, ormas Islam tersebut mulai mengumpat dengan kata-kata kebun binatang disela-sela takbir yang mereka kumandangkan. Mereka menuntut ibadah hari ini tidak diadakan alasannya masyarakat tidak setuju umat HKBP mendirikan tempat ibadah. Seruan ormas-ormas tersebut tidak menyurutkan semangat umat untuk beribadah. Alasan pendeta Luspida, ini adalah hak kami untuk beribadah dengan cara kami, persoalan rumah ibadah itu fisik atau bangunan yang tak ada kaitannya dengan hak kami beribadah. Ormas tersebut makin brutal ketika aparat mencoba menghalangi mereka unutk mendekati jemaat HKBP. Kalau saya memperhatikan jumlah ormas tersebut tak lebih dari 300 orang, semnetara aparat yang terdiri dari Brimob, satpol PP dan polisi lebih dari 500 personil. Jadi dengan kekuatan tersebut seharusnya mereka mampu menahan ormas tersebut untuk tidak melakukan anarkisme. Tetapi yang sangat disayangkan dalam kejadian tersebut, ormas mampu menembus barikade polisi dan bahkan meminjam toa untuk menghalau jemaat HKBP. Jemaat HKBP tak menunjukkan perlawanan, meskipun ibadah mereka berlangsung dalam suasana kacau dan sangat tidak nyaman. Mereka tetap berdoa dalam tekanan dan intimidasi dari ormas Islam yang hadir pada saat itu."
Itulah sekelumit berita yang saya kutip dari Kompasiana Minggu 1 Agustus 2010 yang lalu, kisah yang sama kembali terulang pada hari minggu 8 Agustus 2010, dimana ratusan massa yang mengaku sebagai Front Pembela Islam (FPI) menyerang jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Indah Timur pukul 9 pagi di Kampung Ciketing Asem, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat. Penyerangan massa FPI tersebut berawal saat jemaat akan melakukan kebaktian. Ratusan polisi sudah berjaga mengamankan kebaktian yang akan berlangsung itu, namun ternyata massa FPI berhasil menerobos barikade polisi. Melihat situasi yang mulai tidak kondusif, jemaat bermaksud membubarkan diri. Beberapa menit kemudian, massa FPI langsung membubarkan diri. Penyerangan oleh massa FPI tersebut mengakibatkan belasan jemaat luka-luka akibat pukulan. "Kebanyakan yang jadi korban adalah ibu-ibu,".

Sabtu, 07 Agustus 2010

Kotbah Partangiangan P2D Tigaraksa, Sabtu 7 Agt 2010


2 Kor 5 : 10 :  Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Epistel : Mat 25 : 31-46