Selamat datang di blog sederhana ini, kiranya menjadi berkat bagi kita semua

Senin, 28 Juni 2010

Falsafah Batak


Dijolo raja sieahan, dipudi raja sipaimaon
(Hormatan do natua-tua dohot angka raja).
Sada silompa gadong dua silompa ubi,
Sada pe namanghatahon Sudema dapotan Uli.
Pitu batu martindi sada do sitaon nadokdok
(Unang maharaphu tu dongan).
Jujur do mula ni bada, bolus do mula ni dame
(Unang sai jujur-jujuri salani dongan, alai bolushon ma).
Siboru buas siboru Bakkara, molo dung puas sae soada mara
(Dame ma).
Sungkunon poda natua-tua, sungkunon gogo naumposo
(Bertanggung-jawab).

KONTROVERSI & SPORTIFITAS


Tersingkirnya Inggris dari Piala Dunia 2010 diwarnai kontroversi. Di saat tertinggal 1-2, The Three Lions mendapat tendangan bebas yang dieksekusi oleh Lampard. Bola memantul mistar dan tidak mengenai jaring tapi bola sudah jelas terlihat masuk ke dalam garis gawang yang dijaga Manuel Neuer. Sayangnya wasit tidak mengesahkan gol tersebut, Inggris lantas gagal membuat gol penyama dan malah kebobolan dua gol lagi yang memastikan langkah Jerman ke perempatfinal.. 
Hasil 4-1 Jerman vs Inggris di Piala Dunia 2010, menyisakan satu sisi negatif dari sebuah perhelatan akbar sepakbola dunia, yang seharusnya sempurna.
Sebagai negara pecinta Sepakbola, Indonesia (team-team sepakbola dalam negeri) seharusnya banyak belajar dari apa yang terjadi  di Bloemfontein  Afrika Selatan itu, dimana kita melihat ditengah kontroversi ada sportifitas tinggi yang ditunjukkan oleh team Inggris dan supporternya.. 
Sangat kontradiksi dengan yang sering kita lihat dalam pertandingan-pertandingan sepakbola tanah air, yang selalu mengkombinasikan permainan sepakbola dengan kekacauan, kerusuhan dan anarkisme baik yang dilakukan penonton maupun pemain.
Saya percaya setelah menyaksikan tayangan ulang, Wasit akan menyesali keputusannya dengan tidak mengesahkan gol tersebut. Namun seperti kata pepatah  nasi sudah menjadi bubur, keputusan wasit adalah hal mutlak yang tidak boleh diganggu gugat, resikonya paling wasitnya dikenai sanksi namun hasil pertandingan adalah final.

Pelajaran yang kita ambil adalah :
  • Olahraga tidak terlepas dari ketidakadilan, namun harus tetap menjaga sportifitas. 
  • Wasit adalah pengadil di lapangan, keputusannya sangat mempengaruhi hasil suatu pertandingan,kerena itu berusahalah bertindak adil dan bijak
  • Supporter adalah menyemangati pemain, bukan memprovokasi atau melakukan tindakan anarkis
Apapun yang kita lihat dalam pertandingan Jerman vs Inggris adalah sebuah drama yang menggambarkan bahwa ketidak adilan bahkan kekalahan adalah sebuah bagian dari permainan, oleh kerena itu tetap Junjung sportifitas. Viva Jerman, Bravo Inggris, Bercerminlah Indonesia.

Jumat, 25 Juni 2010

10 KUNCI SUKSES ORANG JEPANG

1. Kerja Keras
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.

Rabu, 23 Juni 2010

HAL MENGAMPUNI


“Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?”
Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Matius 18:21-22

Selasa, 22 Juni 2010

TOGA NAINGGOLAN (cipt: William Star Baho)

Toga Nainggolan pinoppar ni Siraja Lontung,
Parbahul bahul nabolon jala parholong,
Dua mai tahe na pinopparna,
Si Batu ima buha bajuna,
Si Ruma hombar ima siampudanna,

Oppui siraja batu dua ma ianakhonna,
Sibatuara dohot parhusip,
Oppu siruma hombar opat ma anak na,
Lumban nahor dohot mogot pinayungan,
Lumban siantar dohot huta balian,

Batuara dua ma anakna Tuannamora dohot Si Ampapaga,
Mogot pinayungan dua ma anakna,
Lumban tukkup dohot lumban raja,

**
Toga nainggolan napinoppar nai torop diparserahan
Dipusuk ima marga Mahulae, sibuaton dohot marga pusuk
Di Uluan nang di Sihotang, di Pahae, nang di Pardagangan
Pinoppar ni Toga Nainggolan
Tong tong sihaholongan

Toga nainggolan... parbahul bahul nabolon
Toga nainggolan... paramak so balunon

Jumat, 18 Juni 2010

NEGATIVE & POSITIVE ATTITUDE


Mereka dengan attitude negatif selalu berpikir, “Saya tidak bisa”
Mereka dengan attitude positif selalu berpikir, “Saya pasti bisa”

Kamis, 17 Juni 2010

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA


            PHK adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan pengusaha.
            Apabila kita mendengar istilah PHK, yang biasa terlintas adalah pemecatan sepihak oleh pihak pengusaha karena kesalahan pekerja. Karenanya, selama ini singkatan ini memiliki konotasi negatif. Padahal, kalau kita tilik definisi di atas yang diambil dari UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, dijelaskan PHK dapat terjadi karena bermacam sebab. Intinya tidak persis sama dengan pengertian dipecat.
            Tergantung alasannya, PHK mungkin membutuhkan penetapan Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (LPPHI) mungkin juga tidak. Meski begitu, dalam praktek tidak semua PHK yang butuh penetapan dilaporkan kepada instansi ketenagakerjaan, baik karena tidak perlu ada penetapan, PHK tidak berujung sengketa hukum, atau karena pekerja tidak mengetahui hak mereka.
            Sebelum Pengadilan Hubungan Industrial berdiri pada 2006, perselisihan hubungan Industrial masih ditangani pemerintah lewat Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat (P4P) dan Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah (P4D) serta Pengadilan Tata Usaha Negara.

Jumat, 11 Juni 2010

Prinsip Hidup 90/10 Stephen Covey


Prinsip 90/10 ini bisa mengubah hidup kita atau paling tidak mengubah cara kita menyikapi masalah. Apa yang dimaksud dengan Prinsip 90/10 ?

KISAH ROTI GOSONG

Sebuah kisah yang menjadi renungan bagi kita :

Ketika saya masih kecil, ibu saya sering menyajikan makanan yang seharusnya sarapan menjadi makan malam. Saya ingat pada suatu malam ketika dia membuat makan malam setelah hari yang melelahkan. Pada malam itu, ibu saya menyediakan telur, sosis dan roti bakar gosong di hadapan ayah. Saya menunggu untuk melihat apa yang bakal terjadi. Namun, apa yang ayah saya lakukan adalah meraih roti bakar gosong itu, tersenyum pada ibu saya dan menanyakan bagaimana sekolah saya hari itu. Saya tidak ingat apa yang saya katakan malam itu, tapi ingat persis bahwa dia mengolesi roti gosong itu dengan mentega dan selai dan nampak bahwa ia menikmatinya.

Ketika saya hendak beranjak dari meja makan, ibu saya meminta maaf kepada ayah atas roti bakar yang gosong itu. Dan saya tidak akan pernah melupakan apa yang ayah katakan, "Sayang, aku suka roti bakar gosong."

Sebelum tidur malam itu, saya pergi mencium ayah dan saya bertanya apakah dia benar-benar menyukai roti gosong. Dia meraihku ke dalam pelukannya dan berkata, "Ibumu sangat lelah bekerja hari ini. Lagi pula, sepotong roti gosong tidak pernah menyakiti siapapun!"

Selasa, 08 Juni 2010

MEMAHAMI ARTI DOA BAPA KAMI


Seringkali kita mengucapkan DOA BAPA KAMI hanyak semata kebiasaan dan doa hapalan saja, padahal setiap kata dalam doa tersebut mempunyai makna yang sangat dalam dan merupakan sebuah untaian doa paling sempurna dari segala doa. Doa yang langsung diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya itu tentu saja memiliki makna yang bisa dipahami kata demi kata. Oleh karena itu kita tidak boleh sembarangan mengucapkan Doa Bapa Kami jika kita tidak memahami bagaimana hidup kita harus seturut dengan Doa tersebut. Mari kita renungkan :

Berbagai Pendapat tentang kekayaan


Pendapat orang tentang Kekayaan :

Rabu, 02 Juni 2010

PANCASILA (P4)

Kemarin,  1 Juni kita baru saja memperingati Hari Kelahiran Pancasila. Era Reformasi seakan-akan telah melupakan keberadaan Pancasila sebagai landasan ideologis bangsa ini, anak-anak sekolah saat sudah tidak hafal lagi ke-lima sila dari Pancasila (apalagi butir-butirnya), bahkan ada anggota dewan terhormat yang tidak dapat mengucapkannya dengan benar. Padahal Pancasila memiliki makna yang sangat dalam sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Saya coba mengingatkan kembali kepada kita butir-butir Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), yang di masa ini dianggap sebagai sebuat penyesatan terhadap anak bangsa. Mari kita renungkan bersama.