Selamat datang di blog sederhana ini, kiranya menjadi berkat bagi kita semua

Kamis, 24 Februari 2011

Pdt. Dr. Ludwig Ingwer Nommensen (1881-1918)

Ompui Ephorus Pdt. Dr. Ludwig Ingwer Nommensen lahir 6 Februari 1834 di Pulau Nordstrand, wilayah Schleswig-Holstein, Jerman Utara. Kelahiran ompui bersamaan dengan tahun kematian dua orang pakabar Injil Amerika ke tanah Batak, Samuel Munson dan Henry Lyman, dalam sebuah insiden berdarah dengan penduduk lokal di Hutan Sisangka, Lobupining, Silindung. Sebuah kebetulan yang menjadi rahasia Allah di tanah Batak, pada saat kematian kedua hamba-Nya, lahir seorang yang kelak akan menjadi utusannya ke tanah Batak.
Perjalanan hidup Ompui layaknya sebuah drama. Dari masa kecil yang penuh penderitaan hingga menutup mata selama-lamanya sebagai orang besar yang dihormati dan dikasihi. Seumur hidupnya Ompui menjalani hidup yang penuh derita. Setiap periode dalam hidupnya seolah ditentukan untuk diwarnai gambar buram kematian orang-orang yang dikasihinya. Bukan hanya itu, kemiskinan yang membelit keluarganya membuatnya harus menjadi pekerja anak demi membantu ekonomi keluarga. Ompui juga pernah terserang patah kaki akibat ditimpa kereta kuda. Dokter mendiagnosa kelumpuhan tetapi berkat doa-doanya kakinya benar-benar pulih seperti sediakala.

Rabu, 23 Februari 2011

Khotbah Minggu Sexagesima 27 Feb 2011


TUHAN BEKERJA LEWAT PEMBERITAAN FIRMAN

Ev. Markus 4 : 26-29
4:26 Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,
4:27 lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.
4:28 Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.
4:29 Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.


Pengantar

Perumpamaan tentang benih yang tumbuh ini sangat unik sebab hanya ditulis dalam Injil Markus. Istilah “benih” ini seringkali kita temui dalam Alkitab. Tuhan Yesus pernah mengungkapkan suatu perumpamaan tentang orang yang menabur benih baik tetapi musuh datang pada malam hari dan menabur benih ilalang. Benih yang baik dan buruk dibiarkan bertumbuh bersama sampai tiba waktunya, barulah dipisahkan sebab dari buahnyalah akan kelihatan bedanya. Dalam Perjanjian Lama, kitab Yesaya 61:11 dituliskan: Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan ALLAH akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa-bangsa. Istilah benih juga dipakai oleh Paulus dalam 2Kor. 9:10:  Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.

Sermon Epistel Minggu Sexagesima, 27 Feb 2011


PERCAYALAH, JANGAN KERASKAN HATIMU

Ep. Ibrani 3 : 15-19
3:15 Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",
3:16 siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa?
3:17 Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun?
3:18 Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat?
3:19 Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka

Pengantar

Dari sekitar 600.000 orang bangsa Israel yang keluar dari Mesir, hanya 2 orang diantaranya yang boleh sampai ke tanah perjanjian yaitu Josua dan Kaleb, Mengapa?
Selama 40 tahun mereka dalam perjalanan, banyak hal yang dilakukan oleh Tuhan untuk menolong mereka, namun seringkali mereka lupa akan hal itu. Mereka cenderung mengeraskan hatinya terhadap perintah Tuhan.
Itulah sebabnya surat Ibrani ini memberi contoh bagaimana orang Israel sebagai orang yang keras hati,  akhirnya harus mati di padang gurun dan tidak bisa masuk ke tanah perjanjian sebagai akibat dari kekerasan hati mereka.

Kamis, 17 Februari 2011

KHOTBAH MINGGU Septuagesima 20 Feb 2011


LAKUKAN TUGAS SEBAGAI HAMBA
Ev. : Lukas 17:7-10.
17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.

Ep. : 2 Timoteus 4:6-10
4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.
4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
4:9 Berusahalah supaya segera datang kepadaku,
4:10 karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia

Pengantar

Dalam Perjanjian Baru, ke-empat Injil mencatat ada sekitar 49 kali Yesus membuat Perumpamaan dalam pengajarannya. Perumpamaan  tersebut bertujuan untuk menjelaskan sesuatu topic agar lebih mudah dipahami oleh pendengarnya.

Senin, 14 Februari 2011

VALENTINE DAY

Di berbagai belahan dunia, orang beramai-ramai mengamini bahwa tanggal 14 Februari adalah hari Valentine. Di Indonesia pun, sebagian orang turut menyambut gembira datangnya hari kasih sayang ini, meskipun sebenarnya mereka tak tahu pasti mengapa harus ikut merayakan hari tersebut.
Bukankah untuk menunjukkan rasa sayang kita terhadap teman, kekasih ataupun keluarga kita tak perlu menunggu datangnya tanggal 14 Februari, kita bisa menunjukkannya setiap hari. Kita juga tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membeli coklat, bunga dan pernak-pernik lainnya untuk menunjukkan rasa sayang kita, cukup dengan perhatian yang tulus.

Jumat, 11 Februari 2011

Khotbah Minggu 13 Feb 2011

Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!

Markus 1 : 9-15
1:9 Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.
1:10 Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya.
1:11 Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."
1:12 Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun.
1:13 Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.
1:14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
1:15 kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
Pendahuluan
Bacaan hari ini mengisahkan tentang masa awal pelayanan Yesus yang ditandai dengan baptisan di sungai Yordan dan pencobaan yang dialamiNya di padang gurun.  Melaluinya kita akan dituntun bagaimana meneladani Yesus dalam menghadapi pencobaan hidup.
Yesus memulai pelayanannya dengan pergi ke sungai Yordan, tempat dimana Yohanes Pembaptis membaptis orang yang mau percaya kepada Allah di sungai tersebut sebagai tanda pertobatan. Yesus-pun juga di baptis meskipun semula Yohanes merasa tidak layak karena ia tahu bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan. Pada saat dibaptis, Roh Allah turun ke atas Yesus dalam rupa burung merpati dan terdengar suara dari surga yang mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. 

Selasa, 08 Februari 2011

ULANG TAHUN


Kemarin 07 Februari 2011, Anakku yang ke-3 Sion Ridho Utama genap berusia 16 Tahun (lahir di Tarutung 7 Feb 1995) dan Hari ini 08 Februari 2011, putri kecilku Grace Kasih Utami genap berusia 6 Tahun (lahir di Tangerang, 8 Feb 2005).
Tanggal kelahiran yang hampir berbarengan itu membuat keluarga kami selalu mengadakan syukuran Ulang tahun untuk keduanya secara bersama-sama (secara ekonomi termasuk penghematan juga).
“Ridho” yang sekarang duduk di kelas XI SMU dan ”Grace” duduk di kelas I SD secara profil memang memiliki kesamaaan yaitu sama sama tidak banyak bicara (pendiam), namun secara fisik warna kulit keduanya berbeda, yang satu kulit coklat seperti  orang-orang bagian timur Indonesia, yang satu sawo matang typical warna kulit bagian barat Indonesia (Mungkin karena tempat lahir yang berbeda).
“Ridho” lahir ketika keluarga kami masih tinggal di Sibolga dan “Grace” lahir saat kami sudah pindah dan tinggal di Tangerang. Keduanya lahir pada tempat yang berbeda namun dalam kondisi yang sama (sama-sama situasi ekonomi sulit).
“Ridho” di akhir tahun 2010 mengalami musibah kecelakaan motor yang mengakibatkan dia tidak bisa lagi “unjuk gigi” secara utuh (empat gigi depan bawahnya copot dan sekarang menjadi ompong). Sebuah pengalaman menyakitkan yang dia alami tepat dalam suasana natal tahun yang lalu, namun kami bersyukur karena Tuhan masih mengasihi dia  walaupun harus kehilangan gigi. Sekarang “Ridho” setia melayani Tuhan sebagai pemusik (Organist) di gereja kami.
“Grace” yang tahun 2010 lalu langsung masuk SD (tidak seperti abang/kakaknya yang melalui TK) ternyata mampu beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya dan tidak kalah dengan anak-anak sekelasnya yang tamatan TK. Sekarang dia sudah lancar membaca dan menulis, Cuma masih kurang di bidang Ilmu Hitung.
Hari ini, dirumah kami akan diadakan kebaktian weyk gereja sekaligus ucapan syukur untuk Ulang Tahun kedua anak kami. Doa dan harapan  kiranya Tuhan tetap menyertai perjalanan keluarga kami, memberi kekuatan dan kebijaksanaan kepada kami orang tua untuk membimbing anak-anak dan kepada anak-anak kami diberi kesehatan dan kepintaran dalam sekolahnya masing-masing.
Untuk Ridho dan Grace, tetaplah jadi anak Bapak/Mama yang baik, Tuhan akan menyertai hidupmu AMIN

Sermon Epistle Minggu, 13 Feb 2011

TUHAN ITU BESAR, BERKUASA DAN ADIL
Maz. 99 : 1-9
99:1 TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang.
99:2 TUHAN itu maha besar di Sion, dan Ia tinggi mengatasi segala bangsa.
99:3 Biarlah mereka menyanyikan syukur bagi nama-Mu yang besar dan dahsyat; Kuduslah Ia!
99:4 Raja yang kuat, yang mencintai hukum, Engkaulah yang menegakkan kebenaran; hukum dan keadilan di antara keturunan Yakub, Engkaulah yang melakukannya.
99:5 Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduslah Ia!
99:6 Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab mereka.
99:7 Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya dan ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.
99:8 TUHAN, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, Engkau Allah yang mengampuni bagi mereka, tetapi yang membalas perbuatan-perbuatan mereka.
99:9 Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah TUHAN, Allah kita!

Pendahuluan


Kitab Mazmur diambil dari bahasa Ibrani: mizmor atau seringkali dieja sebagai mitsmor. Dalam beberapa bahasa Eropa kitab ini disebut "Psalm" yang diambil dari bahasa Yunani: "Psalmos". Dalam bahasa Melayu kitab ini disebut kitab Zabur, dari bahasa Arab.
Kitab Mazmur adalah bagian dari Alkitab yang merupakan kumpulan mazmur, buku nyanyian dan buku doa. Secara mayoritas kitab berisi mazmur karangan Daud. Para pakar berpendapat bahwa buku ini dikarang oleh berbagai pujangga dalam waktu yang lama sekali.
Sanjak-sanjak keagamaan ini bermacam ragam: ada nyanyian pujian dan ada nyanyian untuk menyembah Tuhan; ada doa mohon pertolongan, perlindungan dan penyelamatan; doa mohon ampun; nyanyian syukur atas berkat Tuhan, permohonan supaya musuh dihukum. Doa-doa ini ada yang bersifat pribadi, ada pula yang bersifat nasional. Beberapa di antaranya menggambarkan perasaan seseorang yang paling dalam, sedangkan lainnya menyatakan kebutuhan dan perasaan seluruh umat Allah.
Mazmur-mazmur dipakai oleh Yesus Kristus, dikutip oleh penulis-penulis Perjanjian Baru, dan menjadi buku ibadat yang sangat dihargai oleh Gereja Kristen sejak semula. Sejumlah Mazmur digubah menjadi nyanyian gereja dan hingga sekarang masih tetap dinyanyikan.
Mazmur 99 ini merupakan madah pujian untuk mengagungkan Tuhan sebagai Raja yang Mahabesar di Sion, Raja yang Mahakudus, dan mengundang umat untuk mengakui kekudusan Tuhan. Ada empat bagian yang kita lihat dalam madah ini yang menunjukkan keberadaan Tuhan sebagai Raja,
-          Tuhan itu Raja yang besar ( Allah itu Raja segala bangsa ) (Ay. 1-3)
-          Tuhan yang menegakkan hukum dan keadilan (hak dan kewajiban diatur dan teratur secara Vertikal dan horizontal), tidak berpihak untuk kepentingan seseorang, di mata hukum semua sama. Pengertian hukum berkaitan dan sinonim dengan kasih, keadilan dan kebenaran. (Ay. 4-5)
-          Tuhan Mendengar dan menjawab doa kita. (Ay. 6-8)
-          Tuhan itu harus ditinggikan sebab Ia Kudus. (ay.9)

Jumat, 04 Februari 2011

KHOTBAH MINGGU IV EPHIPANIAS, Minggu 06 Feb 2011


HIDUP DALAM IMAN
Ev. Matius 8 : 5-13
8:5. Ketika YESUS masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
8:6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
8:7 YESUS berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
8:10 Setelah YESUS mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.
8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
8:12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
8:13 Lalu YESUS berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.

Pengantar

Kisah tentang Perwira ini dapat juga kita baca dalam Injil Lukas 7 : 1-10. Ayat-ayat ini berisi beberapa ajaran dari Yesus yang sangat penting untuk mengungkapkan makna iman serta Pribadi Yesus. Sangatlah penting untuk kita memahami dengan tepat apa arti "iman", dan juga memahami dengan lebih mendalam siapa itu Yesus di dalam kemuliaan dan kuasa-Nya. Ajaran tentang iman dan Pribadi Yesus adalah ajaran yang sama dan tunggal. Keduanya tidak dapat dipisahkan.
Hal yang dicatat di ayat-ayat ini terjadi di sebuah tempat di Israel yang disebut Kapernaum, di bagian utara Danau Galilea. Kita diberitahu tentang seorang perwira Roma yang memimpin 100 prajurit (centurion yang berarti komandan 100 prajurit, pent.). Perwira atau centurion adalah orang yang sangat penting di dalam angkatan perang Roma; mereka adalah tulang punggung pasukan Roma.
Ada pernyataan Yesus dalam ay. 10 yang berkata : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel”. Pernyataan ini menunjuk kepada seorang Perwira Roma (bukan Yahudi) dan dinyatakan kepada orang-orang Yahudi. Pertanyaan kita adalah, ada apa dengan perwira Roma imannya sehingga Yesus sampai mengeluarkan ucapan seperti itu?
Setelah kita membaca keseluruhan nats ini kita menemukan bahwa Perwiran Roma ini memiliki iman untuk percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan pelayannya hanya dengan perkataan. Perwira itu berkata, "Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh." Ya, memang ada ungkapan iman yang sangat nyata di sini. Akan tetapi bukan dia saja yang percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan dengan kata-kata.
Lalu, mengapa sampai Yesus berkata bahwa imannya tidak pernah ditemukan-Nya, sekalipun di antara orang Israel? Orang Israel diajarkan tentang firman Allah sejak masa kanak-kanak mereka, dan ini sudah berlaku dari generasi ke generasi. Jika Anda ingin menemukan iman, tentunya Anda berharap untuk menemukannya di tengah bangsa Israel. Anda tidak berharap untuk menemukannya di tengah bangsa asing yang tidak pernah diajarkan tentang Allah. Akan tetapi, Yesus mendapati di dalam diri orang asing yang satu ini, jenis iman yang tidak Dia temui di tengah kalangan orang Israel. Jadi, sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui iman semacam apa yang dimiliki orang ini. Ini akan membantu kita untuk melihat apakah kita juga memiliki iman seperti itu.