Selamat datang di blog sederhana ini, kiranya menjadi berkat bagi kita semua

Selasa, 27 Maret 2012

Khotbah Minggu Palmarum, 1 April 2012

HOSANNA! 
Ev. Mark 11:1-11
11 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
2dengan pesan: “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari.
3Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini.”
4Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya.
5Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: “Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?”
6Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka.
7Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.
8Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.
9Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,
10diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!”
11Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya.

Senin, 26 Maret 2012

SAHAT ULA TOHONANMI



Manjalo Tohonan Sintua
Minggu tanggal 25 Maret 2012, adalah hari bersejarah dalam bagian dari pelayanan kami di gerejaNya, tepatnya di HKBP Tigaraksa Resort Perumnas Tangerang, saya bersama tiga rekan Calon Sintua yang sudah learning lebih dari 2 tahun resmi menerima penahbisan menjadi Sintua (Penatua) Partohonan. Moment ini sungguh berarti buat kami pribadi dan keluarga, menjadi catatan sejarah perjalanan kehidupan kami.
Selesai khotbah dan nyanyian persembahan II, acara / tata ibadah “Pasahathon Tohonan Sintua” dimulai. Saat lagu pengantar “Jesus raja ni Huria” berkumandang, kami pun berdiri dan melangkah ke depan altar lengkap berpakaian “baju parhobas”  Sintua diikuti istri yang berdiri mengikuti kami di belakang. Ibadah “Panjangkonon Sintua” tersebut dipimpin langsung oleh Pendeta Ressort HKBP Perumnas Tangerang Pdt. Abdul Simanjuntak, SmTh dan didampingi Uluan Huri HKBP Tigaraksa Pdt. Marsion Hasugian, STh da seluruh Sintua na martohonan di HKBP Tigaraksa.

Kamis, 22 Maret 2012

TOHONAN SINTUA


Pendahuluan
Didalam gereja atau persekutuan Kristen, “Sintua” (Penatua) dikenal sebagai salah satu unsur pelayanan atau petugas gerejawi yang memperoleh tugas pelayanan melalui penahbisan. Dengan penahbisan itu mereka dipilih dan disuruh oleh Tuhan untuk menjalankan suatu tanggung jawab kristiani yakni melayani Tuhan dan melayani sesama. Kemajuan sebuah pelayanan di jemaat (khususnya di gereja HKBP) bukan hanya tergantung kepada pelayanan seorang pendeta dan pelayan – pelayan yang menerima tahbisan (pangula na gok tingki = full time). Sintua mengambil peranan yang sangat penting dalam pelayanan di gereja.. itu sebabnya “tohonan sintua” bukan hanya sekedar pembantu (pangurupi) pendeta, guru jemaat, Bibelvrow, Diakones.

Rabu, 21 Maret 2012

BAHAN PEMBINAAN SINTUA



RUHUT-RUHUT HASINTUAON
1 Tim.3:1-7
Patujolo         
            Dung jongjong huria ni Jesus Kristus di portibi on, pintor ihut do ulaon hasintuaon. Na parjolo tarjaha taringot tusi i ma di Ul.11:30 : “Saut ma I dibahen, ditongos ma I tu angka Sintua I marhite-hitetangan ni si Barnabas dohot si Saulus”, jala na paduahon di Ul.14:23 : “Alai dipillit ma angka Sintua di nasida di ganup huria; mardongan tangiang dohot na marpuasa dipasahat ma nasida tu Tuhan naung hinaporseaannasida”.

Kamis, 15 Maret 2012

Khotbah Minggu 18 Maret 2012


BERSYUKUR KEPADA TUHAN KARENA KASIH SETIANYA YANG BESAR

Ev. Mazmur 107:1-3, 17-22
(107:1) Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasannya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(107:2) Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus TUHAN, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan,
(107:3) yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan.
(107:17) Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka.
(107:18) Mereka muak terhadap segala makanan dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut.
(107:19) Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,
(107:20) disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur.
(107:21) Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.
(107:22) Biarlah mereka mempersembahkan korban syukur, dan menceritakan pekerjaan-pekerjaan-Nya dengan sorak-sorai!

Ep. Efesus 2:1-10
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
3Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
4Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
5telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita—oleh kasih karunia kamu diselamatkan—
6dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
7supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
8Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
9itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
10Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.


PENGANTAR
Kitab Mazmur adalah kitab pujian yang banyak berisikan pernyataan tentang relasi antara manusia dengan Allah, baik secara pribadi maupun kelompok. Dalam kitab Mazmur kita menemukan lagu-lagu pujian, penyembahan serta penghiburan yang diilhami berbagai pengalaman hidup manusia. Dasar pujian dan penyembahan kepada Allah itu, yaitu mengingat perbuatan-perbuatanNya yang besar dalam sejarah kehidupan dunia dan umat manusia.

Rabu, 07 Maret 2012

Khotbah Minggu 11 Maret 2012


MEMAHAMI SALIB DENGAN HIKMAT ALLAH
Ev. 1 Kor 1:18-25
18Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
19Karena ada tertulis: “Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan.”
20Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?
21Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.
22Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
23tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
24tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
25Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.

Ep. Maz 19:1-15
1Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (19-2) Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;
2(19-3) hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.
3(19-4) Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar;
4(19-5) tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari,
5(19-6) yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya.
6(19-7) Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya.
7(19-8) Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.
8(19-9) Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.
9(19-10) Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya,
10(19-11) lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.
11(19-12) Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar.
12(19-13) Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.
13(19-14) Lindungilah hamba-Mu, juga terhadap orang yang kurang ajar; janganlah mereka menguasai aku! Maka aku menjadi tak bercela dan bebas dari pelanggaran besar.
14(19-15) Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.

Pengantar
Jika kita menggunakan logika dan rasio manusia, maka pemberitaan tentang Yesus yang disalib, mati dan dikuburkan, bangkit pada hari yang ke-tiga, naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa, dst, akan kedengaran seperti sebuah cerita dongeng  dan mempercayainya akan dianggap sebagai suatu kebodohan. Mengapa?
Pertama, Karena kita mengandalkan akal dan pikiran manusia, sehingga kita akan menganggap suatu kebodohan akan hal-hal yang sebenarnya kita sendiri tidak mengerti.
Kedua, karena kita mengandalkan hikmat manusia yang seringkali kebalikan dengan hikmat Allah.
Itulah yang disampaikan Paulus dalam suratnya kepada jemaat jemaat Korintus dalam nats ini. Paulus ingin mengatakan, bahwa walaupun kita mengganggap suatu “kebodohan” untuk mempercayai pemberitaan injil, namun oleh hikmat Allah, maka kita akan beroleh keselamatan oleh karenanya.

Kamis, 01 Maret 2012

Khotbah Minggu 4 Maret 2012


KONSEKWENSI MENGIKUT  YESUS
Ev. Markus 8:31-38
31Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.
32Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.
33Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
34Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
35Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
36Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.
37Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
38Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus.”

Ep. Mazmur 22:23-32
23(22-24) kamu yang takut akan TUHAN, pujilah Dia, hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia, dan gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel!
24(22-25) Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya.
25(22-26) Karena Engkau aku memuji-muji dalam jemaah yang besar; nazarku akan kubayar di depan mereka yang takut akan Dia.
26(22-27) Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya!
27(22-28) Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada TUHAN; dan segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya.
28(22-29) Sebab Tuhanlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa.
29(22-30) Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang turun ke dalam debu, dan orang yang tidak dapat menyambung hidup.
30(22-31) Anak-anak cucu akan beribadah kepada-Nya, dan akan menceritakan tentang TUHAN kepada angkatan yang akan datang.
31(22-32) Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti, sebab Ia telah melakukannya.

Pengantar

Sebelumnya, dalam ay. 29 nats ini, ketika Yesus bertanya “Siapakah Aku ini?”, Petrus menyebut bahwa “Yesus adalah Mesias”. Artinya, Petrus mengakui bahwa Yesus adalah raja bangsa Israel, Kristus dan Anak Allah. Namun pengertian Petrus tentang sebutan “Mesias” keliru, sebab pemahaman Petrus dan murid-murid yang lain adalah dalam pengertian duniawi. Mereka menganggap Yesus adalah Mesias juruslamat bangsa Israel duniawi, yang akan menyelamatkan bangsa itu dari penjajahan Romawi. Harapan mereka, Yesus akan menjadi raja yang perkasa, yang akan menang mengalahkan musuh-musuhnya dan setelah kemenangan itu, barang siapa yang mengikut dia akan memperoleh kemuliaan duniawi.
Itu sebabnya dalam nats ini, Yesus ingin mengoreksi persepsi mereka yang keliru tentang diriNya. Ia mangajar bahwa jika mengikut Dia, bukannya menerima kemuliaan di Israel, malah seluruh pemuka agama akan menolak Dia. Mereka akan bangkit menentang-Nya, bahkan membunuhNya. Oleh karena itu Yesus mengajar mereka pemahaman yang benar tentang mengikut Dia sebagaimana kita lihat dalam nats ini.
Dalam nats ini kita melihat ada 3 hal yang penting yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-muridNya (termasuk juga kepada kita saat ini), yaitu bagaimana kita bisa menjadi murid (pengikut) Yesus, yaitu menyangkal diri, memikul salib dan m,engikut Yesus.