TUHANLAH GEMBALAKU
Ev.Mazmur 23
23:1
Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air
yang tenang;
23:3
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena
nama-Nya.
23:4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab
Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
23:5
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi
kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
23:6
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan
diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Ep. Yohanes 10;1-11
10:1 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa
yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan
memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah
gembala domba.
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba
mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut
namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia
berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka
mengenal suaranya.
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti,
malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka
kenal."
10:6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan
kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian
kepada mereka.
10:7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.
10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah
pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia
akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh
dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya
dalam segala kelimpahan.
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik
memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Pengantar
Mazmur
23 adalah
sebuah mazmur
dalam bagian ke-1 Kitab Mazmur di Alkitab
Ibrani atau Perjanjian Lama dalam Alkitab
Kristen.
Mazmur ini digubah oleh Daud.
Dalam versi Terjemahan Baru oleh LAI,
Mazmur ini diberi judul "TUHAN, gembalaku yang baik". Mazmur ini sangat terkenal, sering dikutip dan menjadi
inspirasi lagu-lagu.
Tradisi lama
mempercayai bahwa pengarang Mazmur ini adalah Raja Daud
sendiri, sebab Daud sangat memahami peran seorang gembala (Daud adalah seorang
gembala domba di masa mudanya). Mazmur
23 secara tradisi dinyanyikan oleh orang Yahudi dalam bahasa aslinya saat makanan Sabat
ketiga di hari Sabtu siang. Juga dinyanyikan saat ibadah Yizkor untuk mengenang
orang yang meninggal. Yahudi Sefardim dan sejumlah Yudaisme Hasidut menyanyikan dalam ibadah
Jumat siang serta pada makanan Sabat siang atau malam. Mazmur
ini juga dibacakan saat upacara penguburan, menggantikan doa
tradisional, selama hari raya orang Yahudi.
Bagi orang Kristen, gambaran Allah sebagai gembala
bukan hanya berhubungan dengan Daud, tetapi terutama dengan Yesus,
yang digambarkan sebagai "Gembala Yang Baik" di dalam Injil Yohanes (Yoh. 10-21). Kata-kata "lembah kekelaman"
dihubungkan dengan hidup kekal yang diberikan oleh Yesus sebagai pengganti
kegelapan kematian. Gereja Ortodoks biasa menggunakan Mazmur
ini dalam doa persiapan untuk menerima Perjamuan Kudus.[1]
Mazmur 23 ini hanya terdiri dari 6 ayat yang menceritakan curahan hati Daud yang senantiasa mengandalkan
Tuhan dalam setiap langkahnya.
Penjelasan
- Ay.1-3, “TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.”
- Kecenderungan manusia adalah selalu merasa kekurangan dalam hidupnya. Itu sebabnya jarang ada orang yang mengatakan “sudah cukup”, walaupun secara duniawi kita melihat dia sudah berkecukupan. Manusia akan selalu mencari sumber pendapatan lain untuk menambah apa yang sudah ada padanya. Pertanyaannya adalah mengapa manusia selalu merasa kekurangan? Hal tersebut lebih banyak disebabkan oleh kekuatiran akan masa depan. Namun Mazmur ini menjawab bahwa sebenarnya persolannya bukan mengapa kita selalu merasa kekurangan, tetapi apakah kita sudah mengakui bahwa Tuhan adalah menjadi gembala kita. Gembala berarti dia yang berotoritas menuntun kita dan kita membiarkan dirinya menuntun kita. Penyerahan kita menunjukkan bagaimana kita membiarkan kedaulatan Allah yang mengatur langkah dan arah hidup kita dan bukan diri kita sendiri. Ketika Tuhan menjadi Gembala kita, maka kita tidak lagi merasa kuatir akan hidup ini, sebab seorang Gembala menjamin dan menyediakan apa yang menjadi kebutuhan kita semua, baik secara rohani maupun jasmani. Jika Tuhan adalah Gembala kita, maka apapun yang menjadi kebutuhan kita disediakan oleh Dia menurut kekayaan dan kemuliaanNya (Filipi 4:19). Dia akan membuat kita merasa nyaman dengan mencukupkan setiap apapun yang kita perlukan.
- Jaminan perlindungan ditunjukkan melalui kata ‘membaringkan’ dan ‘membimbing ke air yang tenang’. Disamping perlindungan juga apa yang disediakan bagi kita adalah sesuatu yang benar-benar luar biasa dalam ukuran-Nya. Rumput adalah rumput yang hijau yang benar-benar menunjukkan bahwa Allah mengerjakan yang paling baik. Air yang tenang adalah air yang tidak memberi ancaman tetapi justru menjawab kebutuhan.
- Jiwa adalah bagian dari hidup yang perlu mendapat perhatian khusus. Orang yang terganggu jiwanya akan disebut orang sakit jiwa. Jiwa sangat mudah untuk dipengaruhi, oleh karena itu jiwa kita perlu senantiasa disegarkan. Saat kita belajar melepaskan pengampunan, jiwa kita sering memberontak. Saat kita belajar mengikuti kehendak-Nya, jiwa kita melawan. Itu sebabnya jiwa kita butuh untuk disegarkan, disucikan dan dimandikan dengan Firman-Nya. Jiwa yang penuh dengan kekotoran dunia, perlu dibersihkan kembali.
- Untuk tetap berjalan dalam kebenaran, kita butuh tuntunan. Tuntunan itu sangat penting, sebab bagi kebanyakan orang selalu memiliki sifat memberontak yang ingin keluar dari rute yang ditentukan. Oleh sebab itu, di hadapan Tuhan kita harus seperti anak kecil yang sedang belajar berjalan, selalu mau dituntun. Uhan lebih tahu kemana arah jalan yang akan kita lalui daripada kita sendiri. Jika Tuhan adalah Gembala kita, maka kita akan berjalan dalam tuntunannya, bukan saja dengan mengandalkan kekuatan-Nya tetapi arah yang benar adalah juga jaminan yang Ia berikan. Nama Allah mengandung janji dan kesetiaan serta kekuasaan untuk menggenapinya.
- Ay. 4, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
- Dalam dunia ini kita sering menemukan jalan kekelaman, yaitu jalan yang penuh dengan godaan Iblis melalui berbagai tantangan yang kita hadapi, sehingga seringkali kita mempersalahkan Tuhan karena membiarkan kita melewati jalan tersebut. Tetapi Allah mengijinkan hal itu sebagaimana Ia menuntun Yesus ke padang gurun untuk dicobai (Matius 4:1-11). Namun demikian, Tuhan tidak akan membiarkan domba-dombaNya berjalan sendirian. Bahkan sekalipun bahaya merintangi, sekalipun keadaan tidak mengenakkan, kita tidak perlu takut, sebab Dia beserta kita. PerlindunganNya nyata atas kita. Bagaimana Tuhan melindungi kita sangat jelas dalam Maz. 91:1-16.
- Gada digunakan untuk memukul binatang-binatang buas yang hendak menerkam domba-domba. Demikian juga Gembala kita, Dengan gadaNya Dia akan melindungi kita dari terkaman setan, Tuhan senantiasa akan beserta kita dan gada dan tongkatNya akan selalu melindungi kita. Gada dan tongkat bisa menggambarkan kuasa, firman Allah, janji dan pertolongan Tuhan.
- Ay.5,“Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah”
- Setelah melewati lembah kekelaman, kita yang berhasil keluar dengan selamat dan tetap mau dituntun-Nya, maka akan menikmati hidangan raja-raja. Kepala yang diurapi menunjuk pada pengurapan dan sukacita oleh Roh Kudus-Nya.
- Tuhan menyediakan berkat yang melimpah-limpah bagi setiap umatNya. Bahkan pada saat kondisi dunia yang semakin memburuk, Dia menyatakan mujizatNya dengan memberkati setiap usaha dan pekerjaan kita. Orang lain boleh berkata susah, tetapi di dalam Tuhan senantiasa ada mujizat. Seumur hidup kita akan dikenyangkan oleh berkat yang berlimpah dariNya.
- Ay. 6, “Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa”
- Ayat ini adalah ungkapan iman akan janji Tuhan dalam kehidupan kita, yaitu bahwa selamanya kita akan diikuti dengan kebajikan dan kemurahan. Kebajikan dan kemurahan bagi banyak orang adalah hal yang dikejar, tetapi bagi orang yang berada dalam perkenanan Tuhan maka kebajikan dan kemurahanlah yang mengikutinya bahkan seumur hidup orang tersebut.
- Berdiam dalam rumah Tuhan berarti Coram Deo (hidup di hadapan hadirat Allah). Diam dalam rumah Tuhan artinya diam dalam tubuh kita yang kudus, sebab tubuh kita ini adalah rumah Tuhan itu sendiri secara teologis.
Penutup
Secara umum ada empat hal yang kita lihat dalam Mazmur 23 ini, yaitu,
- Jika Tuhan menjadi gembala kita, ada jaminan kenyamanan dalam hidup kita sebab Tuhan akan menuntun kita berjalan dalam jalan kehidupan yang nyaman dan tenang.
- Jika Tuhan menjadi gembala kita, ada jaminan keamanan dalam hidup kita ketika kita berjalan dan menghadapi ancaman, tantangan dan gangguan dari musuh-musuh rohani kita.
- Jika Tuhan menjadi gembala kita, ada jaminan berkat dalam hidup kita, bahkan ketika kita sedang menghadapi kondisi ekonomi yang sulit, dunia kerja yang terbatas, iklim usaha yang tidak mendukung, kebijakan ekonomi yang memberatkan dan lain-lain, Tuhan menjamin akan menyediakan kebutuhan kita dengan caraNya sendiri.
- Jika Tuhan menjadi gembala kita, maka kebaikan-dan kemurahan akan senantiasa menyertai kita seumur hidup kita, asal kita tetap menjaga kekudusan hidup kita sepanjang masa. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HTML