INJIL KEBENARAN & TERANG ALLAH
1 Yohanes 1:1-7
Kotbah: Minggu, 15 April 2012
1:1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami
dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah
kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami
tentang Firman hidup--itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
1:2 Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah
melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada
kamu tentang hidup kekal , yang ada bersama-sama dengan Bapa
dan yang telah dinyatakan kepada kami.
1:3 Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami
dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan
dengan kami . Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan
Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
1:5 Dan inilah berita, yang telah kami dengar
dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang
dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
1:6 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh
persekutuan dengan Dia , namun kita hidup di dalam kegelapan,
kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang
sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang
dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada
segala dosa.
Pengantar
Surat 1 Yohanes ini, diyakini
sebagai surat
yang ditulis oleh rasul Yohanes kepada
persekutuan kristen (gereja mula-mula). Surat ini dituliskan dalam rangka melawan
ajaran sesat terutama ajaran Gnotisme (yakni golongan yang mengajarkan paham yang berdasarkan pengetahuan
(akal budi, pikiran) yang selalu menentang ajaran kekristenan). Tujuan surat ini adalah agar
jemaat tetap hidup bersekutu dengan Kristus dan tidak mengikuti ajaran-ajaran
salah (sesat) yang menyangkal sifat kemanusiaan, penampakan fisik dan
kebangkitan tubuh Kristus. Ajaran ini dapat merusak persekutuan mereka,
sebaliknya Yohanes mengingatkan mereka supaya tetap dalam iman yang teguh dan
percaya sepenuhnya berita injil yang disampaikan oleh para rasul.
Penjelasan
- Ay.1 : Yohanes ingin menegaskan bahwa injil yang disampaikan oleh para rasul, bukanlah rekaan semata, tetapi benar-benar diberitakan berdasarkan pengalaman mereka bersama-sama dengan Yesus. Baik melalui apa yang mereka dengar dan mereka lihat dalam kebersamaan mereka dengan Yesus selama di dunia ini. Kesaksian Yesus menjadi manusia tidak hanya dalam bentuk kata-kata saja tanpa fakta yang nyata. Murid-murid melihat dengan mata sendiri, mendengar perkataan Yesus dengan telinga sendiri juga menjamah dengan tangan mereka sendiri secara fisik bahwa Yesus benar-benar telah menjadi manusia. Mereka juga saksi-saksi yang telah melihat dan menyaksikan kehidupan, kematian, kebangkitan dan kenaikan Yesus. Berdasarkan pengalaman itu para rasul menyaksikan bahwa Allah benar-benar menjadi manusia. Tuhan Allah telah memperkenalkan dirinya dalam anakNya Yesus Kristus secara daging dan telah berada dan tinggal bersama-sama dengan manusia.
- Ay.2 : Yohanes mendefinisikan hidup kekal yang berkenaan dengan Kristus. Hidup kekal hanya dapat diperoleh melalui iman kepada Kristus dan persekutuan dengan Dia
- Ay.3 : "Persekutuan" dalam bahasa Yunani disebut “Koinonia”, secara harfiah artinya "memiliki bersama" dan meliputi saling berbagi dan berpartisipasi. Orang Kristen mempunyai persekutuan karena :
- memiliki iman bersama (Tit 1:4; Yud 1:3),
- memiliki kasih karunia bersama dari Allah di dalam Kristus (1Kor 1:9; Fili 1:7),
- memiliki (didiami) oleh Roh Kudus bersama (Yoh 20:22; Rom 8:9,11),
- memiliki karunia-karunia Roh bersama (Rom 15:27), dan
- memiliki musuh bersama (1Yoh 2:15-18; 1Pet 5:8).
Persekutuan horizontal di antara
sesama jemaat itu, harus mengarah dan sejalan kepada persekutuan vertical yang
persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Persekutuan orang
Kristen tidak boleh keluar dari koridor tersebut.
- Ay.4 : Maksud dan tujuan pemberitaan injil, bukanlah untuk mencari popularitas, tetapi adalah amanat yang harus dijalankan, sehingga jika injil tersebut diberitakan, maka para pemberita injil akan bersukacita karena telah melaksanakan amanat agung yang diperintahkan oleh Yesus. Sehingga sukacita mereka yang besar oleh kebangkitan Yesus akan semakin sempurna jika orang lain juga menerima berita itu melalui para rasul-rasul. Injil tentang Yesus Kristus, adalah merupakan berita sukacita yang telah diberitakan secara jujur tanpa ada maksud/kepentingan pribadi tertentu. Berita itu adalah berita yang membangun, memperbaiki bukan untuk merusak, memecah belah, sebagaimana yang telah dilakukan oleh mereka pengajar sesat. Oleh karena itu, menerima, mempercayai dan melakukan firman Tuhan yang telah diberitakan itu adalah memberi sukacita dan membawa kepada perubahan hidup yang semakin baik dalam persekutuan jemaat maupun dunia ini.
- Ay. 5 : Yohanes juga menjelaskan tentang Allah sebagai terang, yang menerangi hidup kita dalam kegelapan. Hidup dalam “kegelapan" artinya hidup di dalam dosa dan kesenangan yang amoral. Orang semacam itu tidak "beroleh persekutuan dengan Dia" yaitu mereka tidak dilahirkan oleh Allah. Mereka yang mempunyai persekutuan dengan Allah dan hidup dalam terang Illahi akan mengalami kasih karunia dan hidup kudus di hadapan-Nya Hidup di dalam terang berarti mempercayai kebenaran Allah sebagaimana dinyatakan di dalam Firman-Nya serta berusaha sungguh-sungguh dan terus-menerus oleh kasih karunia-Nya untuk mematuhi Firman itu dalam perkataan dan tindakan. "Darah Yesus Anak-Nya itu menyucikan kita daripada segala dosa" menunjuk kepada pekerjaan pengudusan yang bersinambung di dalam orang percaya dan pembersihan terus-menerus oleh darah Kristus untuk dosa-dosa yang tidak disengaja. Yohanes berbicara tentang hal hidup di dalam terang. Hidup dalam terang, memungkinkan kita memiliki persekutuan yang intim dengan Allah. Allah (Firman Allah) adalah terang, terang itu merupakan sifat Allah itu sendiri. Allah itu bukan ‘sesuatu terang’, tetapi Ia sendiri terang itu. Ia menciptakan terang (Kej 1:3) namun Ia sendiri adalah terang yang bukan diciptakan. Terang Allah itu menjadi jelas di dalam Yesus Kristus sendiri, Yesus adalah terang dunia (Yoh 8:12)
- Ay. 6 : Orang yang mau bersekutu dengan Tuhan (FirmanNya) maka secara otomatis ia tidak akan mau lagi hidup dalam kegelapan. Dan orang yang telah menerima terang itu akan mau bersekutu dengan orang lain (mengasihi sesama). Inilah indikasi seseorang itu telah menerima dan hidup dalam terang, dan kebalikannya apabila seseorang mengatakan bahwa Ia hidup dalam terang tetapi masih suka hidup dalam kegelapan, ini adalah indikasi bahwa ia tidak hidup dalam terang sesungguhnya.
- Ay. 7 : Hidup bersama Yesus (bersekutu/hidup dalam terang) membuat kegelapan itu (dosa) secara otomatis sirna (lari, menjauh) sebab darah Yesus menyucikan kita dari segala dosa (ay 7), sehingga kita kudus dan tidak bercela (Ef 5:27, bnd Ibr 9:14). Itu semua karena perbuatan Tuhan (Yes 1:18), sehingga kita disucikan bukan karena adanya usaha kita, sehingga kita tidak berbuat dosa, sebab manusia cenderung berbuat dosa (Roma 3:21).
Renungan & Penutup
- Nama minggu ini adalah Quasimodogeniti;artinya seperti bayi yang baru lahir (1 Ptr 2:2). Hendaknya kita menerima dan mempercayai Firman Tuhan itu dengan pikiran seperti anak-anak pasrah, tidak ada rasa takut, penuh kepolosan, kejujuran, tanpa banyak komentar, analisa yang tidak berarti, tetapi hendaknya menerima Firman Tuhan dan melakukannya dengan iman.
- Firman Tuhan (logos) telah menjadi daging, inilah jalan keselamatan dan hubungan persekutuan yang baik dengan Allah, dan kita menjadi pewaris kehidupan yang kekal (1 Yoh 5:13)
- Yesus adalah terang, terang yang memberi kehidupan. Tanpa ada terang tidak ada kehidupan. Oleh karena itu hiduplah dalam terang. Terang dari Yesus akan menerangi hidup kita, sehingga kita dapat menjalani hidup ini dengan damai sejahtera penuh sukacita.
- Kita adalah anak-anak terang, tunjukkanlah tanda terang melalui hidup kita melalui “buah terang”. Perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan sebagai anak- anak terang adalah sebagai respon (ucapan syukur) kita kepada Tuhan Yesus yang telah mengangkat kita dari kuasa kegelapan menjadi anak –anak terang. AMIN
Sumber –sumber :
-
http://alkitab.sabda.org
-
Pdt Jaksen Saragih, MTh
-
Pdt.A. Ginting
Jawak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HTML