SENANTIASA BERSUKACITA DALAM TUHAN
Filipi 4:4-7
4:4
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
4:5 Hendaklah
kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
4:6 Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal
keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
4:7 Damai
sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu
dalam Kristus Yesus.
Pengantar
Jemaat Filipi adalah jemaat pertama yang didirikan Paulus di Eropa.
Filipi terletak di Makedonia, sebuah provinsi kerajaan Roma. Surat Paulus
Kepada Jemaat di Filipi ini ditulis
ketika Paulus berada di penjara. Hatinya pada
saat itu cemas karena ada pekerja-pekerja Kristen yang menentangnya. Juga karena di dalam jemaat di
Filipi itu ada orang-orang yang
mengajarkan ajaran-ajaran yang menyesatkan.
Meskipun demikian surat Paulus ini bernada gembira dan penuh harapan.
Surat Paulus kepada Jemaat Filipi ini banyak berisikan nasihat-nasihat
dan dorongan supaya mereka berani dan tabah dalam menghadapi kesukaran. Selanjutnya
Paulus menulis juga tentang kegembiraan dan sejahtera yang diberikan Allah
kepada orang-orang yang hidup bersatu dengan Kristus. Paulus juga tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada jemaat di Filipi atas pemberian yang telah
diterimanya dari mereka ketika ia berada dalam kesukaran (Fil. 4:10-20)
Nats kita minggu ini (Fil. 4:4-7) diberi judul perikop nasihat-nasihat
terakhir, karena nats ini merupakan bagian terakhir dari nasihat-nasihat Paulus
kepada orang-orang disebut sebagai kawan sekerja Paulus di Filipi, yaitu al : Euodia,
Sintikhe kunasihati, Sunsugos, Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain. Sebelumnya,
paulus sudah banyak memberikan nasihat kepada para jemaat Filipi supaya mereka
mengikuti teladan yang diberikan Paulus dan supaya mereka senantiasa teguh
berdiri dalam Tuhan (Fil.3:17-4:1)
Penjelasan Nats,
Dalam nats
perikop ini, ada beberapa hal hal penting yang disampaikan oleh Paulus, yaitu
tentang “sukacita,”
“hal kekuatiran,” “doa” dan “damai sejahtera”. Coba kita lihat satu persatu.
-
Ay.4, Bersukacitalah!
Paulus
menasihatkan agar mereka senantiasa bersukacita! kapan pun dan dimana pun
selalu bersukacita! Paulus memahami betapa banyaknya kesukaran yang
dialami oleh para pekerja Tuhan dalam memberitakan injil, namun Paulus
mengatakan supaya mereka tetap bersucakita. Mungkin secara akal sehat hal
ini sulit kita lakukan, bagaimana mungkin ketika kita dihadapkan kepada
persoalan, masalah dan kesukaran, masih tetap bersucaita? Tetapi Paulus
menambahkan bahwa sukacita yang ia maksud adalah sukacita dalam Tuhan, artinya apabila
kita senantiasa melibatkan Tuhan dalam segala aktifitas kita, maka kita akan sanggup untuk melakukannya. Paulus sendiri sudah mengalami hal itu, ketika ia mengalami
berbagai macam tantangan dan persoalan yang cukup
berat, bahkan persoalan itu hendak merenggut nyawanya, namun ia tetap belajar untuk senantiasa bersukacita sebab ia
tahu bahwa dibalik persoalannya, Tuhan pasti selalu
menyertainya. Sehingga melalui pengalamannya
tersebut, ia ingin menguatkan hamba-hamba Tuhan
termasuk jemaat yang ada di Filipi melalui surat yang
ditulisnya.
-
Ay. 5, Hendaklah
kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
Paulus ingin
mengatakan, supaya kebaikan selalu nyata dalam kehidupan para hamba Tuhan,
sehingga jemaat dan orang-orang yang belum percaya boleh melihat keberadaan
Tuhan lewat kehidupan para hamba-hambaNya. Ephorus Emeritus HKBP DR. Justin
Sihombing pernah berkata “Jamitangku do
ngolungku, Ngolungku do jamitangku” artinya seorang hamba Tuhan harus
menghidupi firman Tuhan yang disampaikannya kepada jemaat. Hamba Tuhan harus
hidup seturut dengan firman Tuhan yang pernah dikhotbahkannya, sehingga orang
bisa melihat bahwa firman itu bukanlah hanya sekedar teori tetapi harus nyata
dalam praktek kehidupan. Dengan demikian orang akan merasa bahwa Tuhan
benar-benar ada dan dekat dengan mereka.
-
Ay. 6a, Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga,
Tentang
kekuatiran ini, Yesus juga pernah mengajarkannya dalam Mat. 6:25-34. Yesus
berkata ;”Janganlah kuatir akan hidupmu,
akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan
tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai”. Yesus bahkan member contoh
burung yang tidak menabur dan tidak menuai, tetapi tetap diberi makan oleh
Allah, juga bunga-bunga di ladang, walaupun tidak pernah memintal tetapi bisa
tumbuh dengan indah. Yesus juga berkata bahwa kekuatiran tidak
akan menambahkan sehasta saja jalan hidup manusia. Itulah yang ingin
disampaikan Paulus kepada rekan-rekan sekerjanya di Filipi, supaya mereka tidak
kuatir akan hidupnya, sebab Allah pasti akan memperhatikan kebutuhan mereka.
-
Ay. 6b, nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan
ucapan syukur.
Doa adalah nafas
iman orang Kristen, sehingga tanpa doa mustahil kita mendapatkan segala
keinginan kita dari Tuhan. Yesus pernah berkata :"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu”. (Mat. 7:7). Melalui
doa, kita berkomunikasi dengan Tuhan dan itulah saat dimana kita boleh
menyampaikan segala permohonan kita kepadaNya, namun dalam hal ini Paulus
memberi syarat bahwa doa dan permohonan itu harus dengan ucapan syukur.
Artinya, ketika kita berdoa, kita juga telah mengimani bahwa Tuhan telah
mengabulkan doa kita, sehingga untuk itu kita harus senantiasa bersyukur. Dalam
1 Tes 5:18 Paulus berkata :”Mengucap
syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam
Kristus Yesus bagi kamu”. Kita bersyukur bukan hanya ketika keinginan kita
dikabulkan, tetapi juga harus tetap bersykur walaupun permohonan kita belum
nyata, sebab kita percaya Allah membuat segala seuatu indah pada waktunya.(Pkbh
3:11)
- Ay. 7, Damai
sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu
dalam Kristus Yesus.
Damai sejahtera
Allah adalah damai sejahtera yang tak terjangkau oleh akal budi manusia; damai
sejahtera Allah mampu menguasai dan memelihata hati setiap orang dalam Kristus
Yesus. Oleh karena itu, setiap orang yang ingin hidup bahagia dalam damai sejahtera harus hidup di dalam Kristus, melakukan semua
aktivitasnya bersama Kristus. Yesus adalah pembawa damai,
oleh karena itu, untuk memperoleh damai sejahtera itu, kita harus dekat dengan
Dia, selalu bersama-sama dengan Dia dan senantiasa melekat dengan Dia.
Kedamaian telah menjadi sesuatu yang langka hari-hari ini, namun jika kita
tetap dekat dengan Kristus sang Juru Damai itu, maka damai sejahtera akan selalu
menyertai kita.
Penutup &
Renungan
- Tuhan mengasihi kita, oleh karena itu kita harus senantiasa hidup dalam sukacita, persoalan, pemasalahan dan kesukaran tidak dapat memisahkan kita dari kasihNya, oleh karena itu tetaplah setia dalam doa dan ketika kita berdoa, berdoalah dengan hati yang penuh ucapan syukur kepada Allah. Sebab kita percaya Allah sanggup memenuhi segala kebutuhan kita.
- Maka dengan demikian, kita akan memperoleh damai sejahtera yang diberikan Allah, Damai sejahtera yang melampaui pikiran dan akal manusia melalui persekutuan di dalam Kristus Yesus.
- Bersukacita, tidak kuatir, sabar, berdoa dan damai sejahtera merupakan kebutuhan jiwa manusia untuk menghadapi segala permasalahan hidup manusia. Nasihat Paulus ini bukanlah sekedar penghiburan atau nasihat semu yang bertujuan untuk menyenangkan hati, tetapi nasihat Paulus ini benar-benar berdasarkan pengalaman pribadinya dan sudah terbukti memampukan dia menghadapi berbagai ancama, tantangan dan hambatan dalam pemberitaan injil. Oleh karena itu, jika kita mengikuti nasihat Paulus ini, maka kita juga akan dimampukan untuk menghadapi berbagai persoalan hidup yang selalu ada disekitar kita setiap saat. “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa”. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HTML