Ev. Mazmur 33:1-9
33:1 Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, dalam TUHAN! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang-orang jujur.
33:2 Bersyukurlah kepada TUHAN dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
33:3 Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai!
33:4 Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.
33:5 Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN.
33:6 Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya.
33:7 Ia mengumpulkan air laut seperti dalam bendungan, Ia menaruh samudera raya ke dalam wadah.
33:8 Biarlah segenap bumi takut kepada TUHAN, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia!
33:9 Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.
Ep. Lukas 4 : 18-19
4:18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
4:19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.
Penjelasan Evangelium
- Ay. 1-3, Panggilan untuk memuji Tuhan
Mazmur ini adalah panggilan untuk bersorak-sorak memuji Tuhan karena bangsa Israel merasakan keselamatan yang Tuhan berikan dalam kehidupan mereka. Ayat ini sekaligus mengajak kita untuk memuji Tuhan dengan sukacita dan ucapan syukur oleh karena kebesaran perbuatan Allah dalam kehidupan kita. Biasanya sukacita seperti ini kita rasakan ketika kita memuji Tuhan dalam Ibadah-ibadah, ketika kita menyanyikan pujian dengan iringan alat-alat music yang bisa membawa kita ke dalam suasana hadirat Tuhan. Namun sukacita seperti itu juga bisa kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari ketika kita merasakan pertolongan dan penyertaan Tuhan dalam setiap kehidupan kita sehari-hari.
- Ay. 4-5, Bermazmur karena FirmanNya
Ayat ini menyatakan bahwa Kebenaran firman Tuhan sangat nyata di dalam kehidupan umatNya. Allah tidak pernah menutup-nutupi rencanaNya dan tidak pernah ingkar akan janjiNya. Apa yang sudah dikatakan Tuhan dalam firmanNya pasti terjadi sesuai dengan kehendakNya. Hal ini menunjjukkan bahwa Allah itu setia dengan janjiNya, oleh karena itu setiap orang yang mendengar firmanNya seharusnya percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah mengecewakan kita. Kasih setiaNya takkan berkesudahan, sebab Tuhan mengerjakan segala sesuatunya dalam kesetiaan (Ay. 4). Allah adalah tidak pernah berkompromi dengan ketidak adilan, tetapi senantiasa bertindak dalam keadilan dan hukum yang benar, yaitu hukum Allah yang penuh dengan Kasih setia. Oleh karena itu kita melihat bahwa kita tidak bisa mengikutsertakan pertolongan Allah dalam perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendakNya, tetapi Allah hanya mau diajak untuk bekerja dalam keadilan dan kebenaran.
- Ay 6-8, Kebesaran Allah dalam penciptaanNya
Dikatakan dalam Ay. 6. Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya, menunjukkan bahwa firman Allah sangar berkuasa. Allah bekerja dalam kehidupan manusia lewat kuasa firmanNya, oleh sebab itu seharusnya kita bisa mengandalkan kuasa firman Allah itu dalam kehidupan kita. Kemudian dikatakan : “Biarlah segenap bumi takut kepada TUHAN, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia!” (Ay. 8). Takut dan gentar akan Allah adalah respon akan kebesaran kuasa Allah yang kita rasakan dalam kehidupan kita. Sebab dibawah kebesaran kuasanya, tidak ada satupun di bumi ini yang mampu melawanNya, tetapi harus tunduk dalam kuasaNya. Takut dan Gentar akan Allah bukanlah menghindar atau melarikan diri dari hadapan Allah, tetapi justru harus lebih mendekatkan diri dan melakukan sesuai dengan kehendakNya. Dengan demikian akan tercipta persekutuan yang harmonis antara Allah dan kita manusia.
- Ay. 9, Kuasa Firman Allah
Dikatakan dalam Ay. 9 ini “Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada”. Inilah kesimpulan dari nats ini, bahwa Allah patut dipuji dan disembah oleh karena kuasaNya yang besar dalam kehidupan kita. Kuasa Allah lewat firmanNya mampu melakukan segala hal. Firman Allah berkuasa untuk menjadikan segala sesuatu. Dunia ini dan segala isinya dijadikan Allah hanya dengan berfirman (Kej. 1). Oleh karena itu kita sebagai orang-orang percaya harus bisa mengandalkan firman Allah dalam menghadapi segala macam tantangan kehidupan, sehingga kita dikuatkan dan diteguhkan lewat firman Tuhan yang kita dengar, kita baca dan kita hayati.
Penjelasan Epistel
Nats Epistel Lukas 4 : 18-19 ini adalah pembacaan kitab Yesaya 61 : 1-2, yang dibacakan oleh Tuhan Yesus ketika Dia berada di Bait Allah di Nazaret. Orang-orang Yahudi sebenarnya telah sering mendengar dan membaca Kitab Nabi Yesaya ini, namun mereka tidak mengerti maksudnya. Sehingga ketika Yesus berkata bahwa sebenarnya nats tersebut telah digenapi pada saat mereka mendengarnya, mereka meragukannya karena pengenalan mereka akan Yesus adalah secara kedagingan, itu sebabnya mereka berkata : "Bukankah Ia ini anak Yusuf?”. (Luk 4:21-22)
Nats ini menunjuk kepada Yesus dalam misinya selama di dunia ini dan menunjuk kepada kita semua umat percaya sebagai pemegang Amanat Agung setelah Yesus naik ke sorga.
Ada beberapa hal yang bisa kita lihat sebagai misi Yesus di dunia dan seharusnya menjadi misi semua orang percaya untuk melakukannya di dalam kehidupan manusia, al :
- Menyampaikan kabar baik (injil keselamatan), Yesus datang ke dunia ini untuk meyampaikan kabar keselamatan sekaligus menjadi juru selamat bagi umat manusia dan kita yang telah menerima keselamatan itu diperintahkan untuk memberitakannya sampai ke ujung-ujung bumi (Mark. 16:15). Pemberitaan kabar baik bukan hanya tugas para Pendeta, Evangelis, Sintua dan hamba-hamba Tuhan lainnya, tetapi adalah tugas dan tanggung jawab setiap orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Tuhan Yesus. Kita bisa memberitakan injil lewat kehidupan kita sehingga hidup kita disebut firman yang hidup.
- Melakukan kegiatan-kegiatan Diakonia, Banyak gereja yang telah mempelopori pekerjaan-pekerjaan diakonia, seperti : bidang social, kesehatan, pendidikan, bantuan hukum, dll. Namun kita tidak boleh membiarkan hal tersebut semata-mata hanya tugas dan tangung jawab gereja. Orang-orang percaya juga harus proaktif untuk ber-diakoni, membantu sesama baik secara langsung maupu tidak langsung (mis. mendukung program diakoni gereja dengan dana). Dengan demikian kita akan menjadi pelaku-pelaku firman yang benar, sehingga injil keselamatan itu bukan hanya sekedar berita kosong tetapi benar-benar dirasakan oleh orang-orang miskin, terlantar, tertindas, dan kaum marginal.
- Memberitakan tahun Rahmat Tuhan, Setiap tahun, bahkan setiap hari, setiap saat adalah tahun Rahmat Tuhan. Ketika kita masih merasakan penyertaan dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita, maka itu boleh kita sebut tahun Rahmat Tuhan. Namun bagaimana kita mensyukuri waktu yang penuh Rahmat itu, tentu saja tidak cukup hanya dengan bersyukur secara pribadi, mis. Memberikan ucapan syukur kepada Tuhan lewat gereja, namun ada yang terpenting yaitu memberitakan tahun Rahmat Tuhan itu kepada sekeliling kita. Bersaksi adalah salah satu wujud pemberitaan tahun Rahmat Tuhan. Memberitakan Rahmat Tuhan boleh kita mulai dalam lingkungan keluarga, (bnd. Ul. 6:7-9).
- Tetapi semuanya itu bisa kita lakukan hanya jika kita membuka hati kita untuk Roh Kudus, sehingga hanya dengan kuasa dan pertolongan Roh Kuduslah kita dimampukan melakukan segala hal perbuatan-perbuatan benar. Dengan urapan Roh Kudus, kita akan memiliki energy dan kuasa (Dunamos) untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan didunia ini.
Kesimpulan
- Kita memuji Tuhan karena kita menyadari segala perbuatanNya yang besar dalam kehidupan kita, dalam keluarga, pekerjaan, pelayanan dan dalam setiap aktivitas kehidupan kita
- Memuji Tuhan harus senantiasa di dalam sukacita dan sorak sorai, dengan mazmur dan nyanyian serta alat-alat music, semuanya boleh kita pakai untuk memuji DIA.
- Firman Allah (dengan pertolongan Roh Kudus), berkuasa melakukan segala hal dalam kehidupan kita.
- Tugas kita sebagai orang percaya bukan hanya memberitakan injil keselamatan, tetapi mewujudnyatakan keselamatan itu kepada sesama, sehingga semua orang boleh merasakannya dan menerima keselamatan itu lewat pekerjaan-pekeraajan diakonia baik melalui gereja maupun melalui pribadi masing-masing.
- Dengan kuasa dan urapan Roh Kudus, kita akan dimampukan melakukan pekerjaa-pekerjaan Tuhan di dunia ini. AMIN !
sy sedang mencari tahu tentang "Tahun Rahmat Tuhan' & sy menemukan anda mengupasnya dari sisi yang berbeda. Nice!
BalasHapus