Nats khotbah : Kej. 3 : 8-19
Thema : Akibat Dosa
3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Pengantar
Kitab Kejadian merupakan buku pertama dari keempat kitab Musa (kitab 1 – 4 Musa) dan merupakan kitab pertama dalam Perjanjian Lama atau Tanakh. Dalam bahasa Ibrani kitab ini disebut Bereshit. Sedangkan dalam beberapa bahasa Eropa, disebut dengan nama Genesis, yang berarti kelahiran, penciptaan, permulaan, sumber dan asal.[1]
Sesuai dengan namanya, kitab kejadian ini berisikan sejarah penting mulai dari penciptaan alam semesta dan manusia, kejatuhan manusia ke dalam dosa, sejarah Adam sampai Nuh, Air Bah, Menara Babel, Abraham sampai kepada sejarah pindahnya keluarga Yakub (Israel) ke Mesir. Dalam bagian ini nats Kej. 3 : 8-19 berbicara tentang akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa. Tuhan menempatkan Adam dan Hawa di taman Eden untuk hidup di sana menurut kehendak Allah. Di taman Eden ini Adam dan Hawa diperkenankan oleh Allah untuk hidup mandiri dengan berkat dan kasih-Nya, tetapi setan menggoda mereka sehingga mereka melanggar perintah Allah dan jatuh ke dalam dosa. Sebagai akibatnya, melalui kejatuhan Adam dan Hawa semua manusia menjadi orang berdosa.
Ketika Allah menempatkan Adam dan Hawa di Taman Eden, mereka diberi kebebasan dan kemandirian untuk menguasai dan memelihara segala yang ada di taman itu. Namun ada satu hal yang di pesankan oleh Allah kepada Adam bahwa dia tidak boleh memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Tidak ada penjelasan mengapa buah ini tidak boleh dimakan, kecuali dikatakan dalam Kej. 2:17 “tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati”.
Allah memberi kekebasan kepada manusia untuk melakukan apa saja di bumi ini, namun juga memberi batasan-batasan tertentu dengan harapan manusia itu memiliki ketaatan kepada Allah. Kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa adalah akibat ketidak-taatan atas perintah Allah. Konsekwensinya ialah bahwa manusia itu harus menerima hukuman akibat pelanggarannya terhadap larangan Allah itu.
Penjelasan & Aplikasi
1. Takut & malu akibat dosa membuka jalan pengampunan
Dalam Kej. 2:17 dikatakan “….sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati”, pertanyaannya adalah mengapa Adam dan Hawa tidak mati pada hari itu juga. Saya melihat ada beberapa hal yang membuat Allah sepertinya “menunda” kematian mereka :
- Adam dan Hawa sadar akan kesalahannya, sehingga mereka bersembunyi (Ay. 8), seringkali kita berbuat dosa, tetapi kita tidak mau menyadarinya sehingga kita mengangapnya sebagai hal biasa. Bahkan dengan terang-terangan kita melakukannya lagi tanpa merasa bersalah.
- Allah mengasihi manusia dan mengiginkannya kembali (Ay. 9), Ketika Allah memanggil dan mencari Adam, bukan berarti Allah tidak tahu keberadaan Adam saat itu, bukan juga karena Allah tidak tahu apa yang terjadi terjadi terhadap Adam, namun Allah semat-mata ingin menunjukkan kasihNya kepada manusia itu dann memanggilnya dengan lembut “Di manakah engkau?". Ketika kita jatuh dan tersesat dalam dosa, Tuhan juga selalu memanggil kita dengan panggilan yang sama, namun persoalannya seringkali kita tidak mendengar panggilan itu dengan telinga hati kita, Sehingga kita menjadi tuli rohani, akibatnya kita menjadi tersesat lebih jauh.
- Karena dosa, Adam menjadi takut dan malu (Ay. 10), Rasa takut dan rasa malu yang dialami oleh Adam adalah akibat dosa. Jika kita masih takut dan malu akibat dosa kita, maka kemungkinan untuk berubah itu masih ada dan pengampunan masih terbuka untuk kita, namun sebaliknya ketika kita tidak lagi memiliki rasa takut dan malu walaupun kita hidup dalam dosa, maka pintu pengampunan sudah tertutup untuk kita.
2. Kecenderungan manusia melimpahkan kesalahan kepada orang lain
”Ngeles”, mencari kambing hitam, mengalihkan tanggung jawab dan tidak mau menanggung sendiri kesalahan adalah kecenderungan sifat manusia yang sudah ada sejak Adam dan Hawa. Kita bisa melihat bagaimana Adam melemparkan tanggung jawabnya dan meyalahkan Hawa dan Hawa menyalahkan Ular. (Ay.12-13). Dalam kehidupan sehari-hari hal yang sama sering kita lihat bagaimana seseorang membenarkan dirinya sendiri dengan melimpahkan kesalahan kepada orang lain. Atasan menganggap dirinya tidak bertanggung jawab terhadap kesalahan yang dilakukan bawahannya, Seorang tersangka selalu mencari cara untuk meringankan hukumannya dengan melibatkan orang lain. Hirarki tanggung jawab sebisa mungkin diputuskan. Itulah yang kita lihat bukan saja dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita, tetapi juga dalam kehidupan pribadi. Kalimat-kalimat “Itu karena si Anu”,”Itu bukan salah saya sendiri”,”Saya melakukannya karena dia”, dll, seringkali kita dengar sebagai bentuk pembelaan diri. Sudah jelas salah pun masih berupaya membela diri habis-habisan dengan harapan mendapat keringanan hukuman.
3. Hukuman akibat dosa
Allah itu adil, walaupun Adam melemparkan kesalahan kepada Hawa dan Hawa melempar kesalahan kepada Ular, namun Allah tahu bahwa ketiganya berperan dalam konspirasi dosa itu, Ular berdosa karena dipakai Iblis melakukan provokasi, Adam berdosa karena menuruti bujukan Hawa dan hawa berdosa karena mendengar dan menuruti kata Ular 9 Iblis ). Akibatnya ketiganya harus mendapatkan hukuman dan hukuman akibat dosa itu mempengaruhi kelangsungan hidup manusia generasi selanjutnya. Ada tiga bagian hukuman yang dijatuhkan Allah dalam nats ini :
- Hukuman Terhadap Ular, Ay.14-15 "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
- Hukuman terhadap Hawa, Ay. 16 "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.".
- Hukuman terhadap Adam, Ay. 17-19 "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Penutup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HTML