Pengurus Punguan Pusat Nainggolan Sibatuara, Diantaranya DJ HM Nainggolan (ketua umum, keempat dari kiri) RE Nainggolan (penasehat ketiga dari kanan) dan Palar Nainggolan (penasehat, ketiga dari kiri) foto bersama usai pengukuhan pengurus di Jakarta, Sabtu (16/10).
RE Nainggolan: Jauhkan Sikap Egois
Jakarta (SIB)
Pengurus perkumpulan marga Nainggolan Batuara se-Indonesia (Parnasib) periode 2010-2015 resmi dikukuhkan. Pengukuhan berlangsung di Jakarta, Sabtu (16/10) dan dihadiri dua ratusan tokoh-tokoh marga Nainggolan Sibatuara mewakili berberapa daerah di tanah air. Di antaranya Palar Nainggolan (anggota DPRD Sumatera Utara), RE Nainggolan (Sekda Prov. Sumatera Utara), Pdt Binsar Nainggolan dan Brigjen (Purn) Guncang Nainggolan.
24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
24:4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
24:6 Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
24:7 Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
24:8 Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.
24:9 Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,
24:10 dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.
24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.
Pendahuluan
Misteri akhir jaman atau Kedatangan Yesus kedua kalinya adalah suatu misteri yang tidak dapat disingkapkan oleh pengetahuan adan akal manusia. Banyak orang (Hamba Tuhan dan para Ilmuwan) berusaha menafsirkan kapan hal itu akan terjadi. Beberapa contoh ramalan & tafsiran akhir jaman yang terbukti salah :
-1866 : Banyak penganut Kristen meyakini angka 666 adalah angka iblis, sehingga ketika menjelang tahun 1666, tahun itu diartikan sebagai akhirnya zaman.
-1843 : William Miller, pendeta Advent asal Inggris mendapat pewahyuan tahun 1815, bahwa kiamat akan terjadi tahun 1843. Penerusnya kemudian merevisi kiamat akan terjadi tahun 1844.
Teologi agama-agama (dalam bahasa Inggris Theology of Religions, dalam bahasa Latin Theologia Religionum) adalah cabang dari ilmu teologi yang membahas bagaimana kekristenan memberi respons teologis terhadap kenyataan adanya pluralitas agama di luar dirinya. Fokus studi teologi agama-agama adalah bagaimana umat Kristen memandang dan menilai agama-agama lain, serta bagaimana hubungan yang positif antar-agama dimungkinkan melalui teologi yang dikonstruksi. Salah satu pionir di dalam teologi agama-agama adalah teolog Inggris yang bernama Alan Race.
Teologi agama-agama merupakan bidang ilmu yang berbeda dengan studi agama-agama pada umumnya. Untuk menggambarkan perbedaan tersebut dengan lebih jelas, maka kita perlu membandingkan fokusnya masing-masing.
3:17 Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.
3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya
Bencana Banjir Bandang di Wasior papua Barat, dan komentar-komentar WALHI dan Pemerintah yang berseberangan, mengingatkan saya untuk mencari bahan tulisan tentang Lingkungan Hidup. Tulisan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi yang jelas mengenai Perubahan Iklim dan Pemanasan Globar ( Globar Warming ), sehingga diharapkan dapat membantu kita untuk memahami dengan lebih baik kompleksitas permasalahan tersebut dan perlunya tindakan nyata untuk menyelamatkan wilayah local kita dan lebih luas lagi planet bumi kita ini.
Ada beberapa pertanyaan yang mendasari tulisan ini yaitu :
-Apa yang dimaksud itu pemanasan Global dan perubahan iklim?
-Apa yang menyebabkan terjadinya pemanasana global?
-Apa akibat dan dampaknya nya bagi kehidupan manusia?
Kej. 30:31 Kata Laban: "Apakah yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab Yakub: "Tidak usah kauberikan apa-apa kepadaku; aku mau lagi menggembalakan kambing dombamu dan menjaganya, asal engkau mengizinkan hal ini kepadaku:
30:32 Hari ini aku akan lewat dari tengah-tengah segala kambing dombamu dan akan mengasingkan dari situ setiap binatang yang berbintik-bintik dan berbelang-belang; segala domba yang hitam dan segala kambing yang berbelang-belang dan berbintik-bintik, itulah upahku.
30:33 Dan kejujuranku akan terbukti di kemudian hari, apabila engkau datang memeriksa upahku: Segala yang tidak berbintik-bintik atau berbelang-belang di antara kambing-kambing dan yang tidak hitam di antara domba-domba, anggaplah itu tercuri olehku."
30:34 Kemudian kata Laban: "Baik, jadilah seperti perkataanmu itu."
30:35 Lalu diasingkannyalah pada hari itu kambing-kambing jantan yang bercoreng-coreng dan berbelang-belang dan segala kambing yang berbintik-bintik dan berbelang-belang, segala yang ada warna putih pada badannya, serta segala yang hitam di antara domba-domba, dan diserahkannyalah semuanya itu kepada anak-anaknya untuk dijaga.
30:36 Kemudian Laban menentukan jarak tiga hari perjalanan jauhnya antara dia dan Yakub, maka tetaplah Yakub menggembalakan kambing domba yang tinggal itu.
30:37 Lalu Yakub mengambil dahan hijau dari pohon hawar, pohon badam dan pohon berangan, dikupasnyalah dahan-dahan itu sehingga berbelang-belang, sampai yang putihnya kelihatan.
30:38 Ia meletakkan dahan-dahan yang dikupasnya itu dalam palungan, dalam tempat minum, ke mana kambing domba itu datang minum, sehingga tepat di depan kambing domba itu. Adapun kambing domba itu suka berkelamin pada waktu datang minum.
30:39 Jika kambing domba itu berkelamin dekat dahan-dahan itu, maka anaknya bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang.
30:40 Kemudian Yakub memisahkan domba-domba itu, dihadapkannya kepala-kepala kambing domba itu kepada yang bercoreng-coreng dan kepada segala yang hitam di antara kambing domba Laban. Demikianlah ia beroleh kumpulan-kumpulan hewan baginya sendiri, dan tidak ditempatkannya pada kambing domba Laban.
30:41 Dan setiap kali, apabila berkelamin kambing domba yang kuat, maka Yakub meletakkan dahan-dahan itu ke dalam palungan di depan mata kambing domba itu, supaya berkelamin dekat dahan-dahan itu.
30:42 Tetapi apabila datang kambing domba yang lemah, ia tidak meletakkan dahan-dahan itu ke dalamnya. Jadi hewan yang lemah untuk Laban dan yang kuat untuk Yakub.
30:43 Maka sangatlah bertambah-tambah harta Yakub, dan ia mempunyai banyak kambing domba, budak perempuan dan laki-laki, unta dan keledai
Epistel :
I Tim 4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
4:14 Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.
4:15 Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau
Hari ini, saya genap berusia 39 Tahun, sejak kecil memang saya tidak terlalu sering merayakan Ulang Tahun ( karena inggal di kampung dgn kondisi keuangan orang tua yang tidak memadai ). Jadi saya tidak punya kenangan yang special tentang Hari Ulang Tahun. Namun Bapak saya "nahinan" sering bilang bahwa ulang tahun saya istimewa karena bertepatan dengan Hari Lahirnya HKBP ( gereja Protestan terbesar di Indonesia ), sehingga tanpa perayaan keluarga pun, seluruh umat HKBP merayakannya. Mungkin itu hanya sekedar “hiburan” supaya saya tidak menuntut perayaan ulang tahun sebagaimana yang dilakukan oleh anak-anak orang mampu.
Setelah menikah, Ulang Tahun lebih sering kami rayakan, walaupun hanya sekedar acara makan bersama keluarga. Dan saya semakin merasakan makna “Ulang Tahun” dalam perjalanan kehidupan ini. Sejak usia 30-an, saya selalu menyikapi ulang tahun dengan melakukan hitungan mundur terhadap sisa umur yang akan Tuhan berikan kepada saya. Misalnya saya berandai-andai jika Tuhan memberi saya “jatah” umur 60 tahun, berarti ketika ber-ulang tahun ke -39, saya hanya punya sisa waktu 21 tahun lagi.
Dengan “hitungan mundur” tesebut, saya menjadi “takut” menghadapi hari Ulang Tahun. Setiap tiba di hari H Ulang Tahun, saya selalu merasa ada yang tertinggal yang belum di kerjakan di usia saya sebelumnya dan merasa ada bagian dari waktu saya yang hilang dan berlalu dengan sia-sia. Dan jeleknya hal tersebut selalu berulang setiap tahun. Saya selalu merenung dan berpikir bahwa seharusnya di usia “seperti ini” saya sudah seharusnya mencapai tingkat kehidupan “seperti ini”, sehingga setiap ulang tahun saya selalu merasa sebagai orang gagal. Namun saya tetap punya pengharapan bahwa kegagalan itu masih bisa ditebus pada sisa waktu yang masih ada, tetapi walaupun demikian semakin umur bertambah, saya merasa semakin “panic” jangan-jangan tidak sempat menebus kegagagan demi kegagalan itu.
Memasuki usia 39 tahun ini, saya ingin menghilangkan ketakutan itu, dan lebih menguatkan pengharapan bahwa saya masih bisa hidup seribu tahun lagi, sehingga tidak perlu “panic” akan semakin “tua” dan “tak berdaya”, saya ingin merubah cara berpikir “ hitungan mundur” menjadi “hitungan maju”. Bahwa apa yang belum dapat saya raih tahun lalu, pasti bisa diraih tahun ini, dan seterusnya.
Saya bersyukur kepada Tuhan untuk kesempatan hidup dan segala berkat anugrah-Nya yang telah saya terima selama ini, terimakasih untuk Bapak (Alm) dan Ibu yang melahirkan saya 39 tahun yang lalu, saya bersyukur ‘diberikan” wanita seperti istriku yang mendamping sampai sekarang, juga anak-anakku yang memberi nilai kehidupan untuk saya, untuk rumahku yang juga istanaku yang menjadi tempat saya berteduh dan untuk pekerjaanku tempat saya mencari nafkah untuk keluarga dan terlebih untuk “panggilan Tuhan” melayani sebagai hamba-Nya di dalam sebuah gereja. Tidak lupa saya menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh rekan-rekan, saudara, sahabat yang mengucapkan Selamat Ulang Tahun, secara langsung maupun lewat sms, twitter, email, milis, FB, dll. GBU
Doa :
Terima kasih Tuhan, saya tidak akan “takut” dan “panic” lagi, saya akan menjalani hidup ini sesuai dengan kehendakMu…AMIN
Maz. 90:12 : “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana”
Ada pepatah Batak mengatakan : ‘Togu Urat ni Bulu, Toguan Urat ni Padang, Togu nidok ni Uhum, Toguan nidok ni Padan”, artinya Sekuat-kuatnya ikatan hukum, lebih kuat ikatan Janji. Bagi Orang Batak Janji adalah komitment yang harus diijalankan bahkan sampai generasi ke generasi berikutnya. Janji itu disebut PADAN. Ada Janji ( padan ) di antara marga-marga Batak, sebagai contoh : padan antara marga Nainggolan dan Siregar, padan marga Sitompul dan marga Tampubolon, padan marga Sihotang dan marga Lumbangaol, dst. Janji (padan) tersebut tidak tertulis namun sangat kuat dan teguh diyakini serta dipedomani. Tidak boleh ada melawan atau melanggar, sebab dikuatirkan pasti menimbulkan efek kurang sedap.
Demikian juga dalam gereja HKBP, proses pemberkatan pernikahan selalu diawali dengan Acara “Ikat Janji ” atau “mar-PADAN di jolo ni Debata” yang biasanya dilakukan 2 minggu sebelum acara pemberkatan nikah. Jadi tulisan ini tidak akan membahas tentang parpadanan marga, namun tentang parpadanan/perjanjian pranikah yang dinamai “martumpol”.
Refleksi Kepemimpinan HKBP dalam rangka 149 tahun HKBP menyongsong Jubileum 150 Tahun HKBP
Pendahuluan
Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) adalah Gereja Protestan terbesar di kalangan masyarakat Batak, bahkan juga di antara Gereja-gereja Protestan yang ada di Indonesia. HKBP tumbuh dari misi RMG (Rheinische Missions-Gesselschaft) dari Jerman dan resmi berdiri pada 7 Oktober1861.
Menurut data dari situs www.pgi.or.id Saat ini, HKBP memiliki lebih 3,5 juta anggota jemaat di seluruh Dunia, 3.131 huria (gereja), dilayani oleh kurang-lebih 1.700 orang Pendeta dan 35.000 orang pelayan lainnya seperti Guru Huria, Diakones, Bibelvrow dan Sintua. HKBP juga mempunyai beberapa gereja di luar negeri, seperti di Singapura, Kuala Lumpur, Los Angeles, New York, Seattle dan di negara bagian Colorado. Meski memakai nama Batak, HKBP juga terbuka bagi suku bangsa lainnya, dan mempunyai motto„ Inklusif, Dialogis dan Terbuka „.