Selamat datang di blog sederhana ini, kiranya menjadi berkat bagi kita semua

Rabu, 23 Februari 2011

Khotbah Minggu Sexagesima 27 Feb 2011


TUHAN BEKERJA LEWAT PEMBERITAAN FIRMAN

Ev. Markus 4 : 26-29
4:26 Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,
4:27 lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.
4:28 Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.
4:29 Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.


Pengantar

Perumpamaan tentang benih yang tumbuh ini sangat unik sebab hanya ditulis dalam Injil Markus. Istilah “benih” ini seringkali kita temui dalam Alkitab. Tuhan Yesus pernah mengungkapkan suatu perumpamaan tentang orang yang menabur benih baik tetapi musuh datang pada malam hari dan menabur benih ilalang. Benih yang baik dan buruk dibiarkan bertumbuh bersama sampai tiba waktunya, barulah dipisahkan sebab dari buahnyalah akan kelihatan bedanya. Dalam Perjanjian Lama, kitab Yesaya 61:11 dituliskan: Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan ALLAH akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa-bangsa. Istilah benih juga dipakai oleh Paulus dalam 2Kor. 9:10:  Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.

Penjelasan
Perumpaaan ini berbicaran tentang hal Kerajaan Sorga, ada empat pokok pikiran yang kita lihat dalam konteks perumpamaan ini :
-          Adanya seorang Penabur
-          Benih yang ditabur
-          Proses Pertumbuhan Benih
-          Penuaian

1.      Penabur
Hal yang pertama perlu kita tanyakan adalah, siapa si penabur dalam perumpamaan ini? Kita cenderung untuk berkata, "Oh, itu Tuhan Yesus." Dan kita akan salah. Orang ini menaburkan benih dan ia tidak tahu bagaimana pertumbuhan benih itu. Apakah anda pikir kata-kata seperti itu dapat diterapkan pada Tuhan Yesus? Ayat 27 berkata, "Pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu." Setiap orang yang mempelajari ayat ini segera memahami bahwa si penabur itu tidak dapat diartikan sebagai Tuhan Yesus. Bagaimana mungkin kita berkata bahwa Tuhan tidak tahu bagaimana Firman Allah bertumbuh? Dia adalah Pencipta, dan Ia sendiri adalah Firman Allah itu. Mengatakan bahwa Ia tidak tahu bagaimana pertumbuhan benih itu adalah hal yang tidak masuk akal.
Lalu siapakah yang disebut penabur dalam konteks ini? Penabur yang dimaksud adalah murid-murid Tuhan Yesus yang dalam konteks masa kini diarahkan kepada para hamba-hamba Tuhan yang melakukan tugas dan tanggung jawabnya memberitakan firman.
Paulus menggambarkan dirinya sedang menanam atau menabur (1 Korintus 3:6-7). Apolos menyirami benih akan tetapi Allahlah yang memberi pertumbuhan. Jadi siapa yang memberi pertumbuhan? Allah yang memberi hal itu. Hal ini sangat cocok dengan isi perumpamaan di dalam Markus. Paulus tidak tahu bagaimana benih itu bertumbuh, demikian pula halnya dengan Apolos. Demikianlah, kita tidak tahu akan tetapi Allah tahu karena Dialah yang memberi pertumbuhan.

2.      Benih yang ditabur
Benih yang ditabur adalh firman Tuhan. Dalam Mat 13 : 1-23 kita mengetahui perumpamaan tentang petani yang menabur benih di jenis tanah dan tempat yang berbeda. Masing-masing juga memperoleh hasil yang berbeda. Demikian juga ketika para hamba Tuhan memberitakan firman, berbagai macam ragam respon dan penerimaan dari orang yang mendengar firman itu. Tetapi tugas kita sebagai hamba Tuhan harus tetap kita jalankan, apakah itu di pinggir jalan, di semak duri atau di tanah yang baik. Namun kita juga harus hati-hati, jangan sampai kita menaburkan benih yang salah, Benih yang harus kita taburkan adalah Firman Tuhan yang benar, bukan karangan kita sendiri. Dalam mengutip Firman Tuhan pun kita harus berhati-hati agar kita tidak terjerumus dalam penafsiran yang salah.

3.      Proses Pertumbuhan Benih
Membuat Benih atau Firman itu bertumbuh adalah bagian yang paling sulit dan paling berat dan hanya Allah yang dapat melakukannya. Bertumbuh berarti berakar ke dalam, bertunas dan berbuah.  Pertumbuhan itu butuh proses, tidak instan, Kita tidak bisa menarik tunas itu agar segera bertumbuh. Namun demikian sebagai hamba Tuhan kita juga bisa berperan dalam pertumbuhan itu, sebagaimana Paulus katakan dalam Kolose 1:28-29.”Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku”.
Paulus menanam dan merawat benih, yaitu Firman Allah. Perhatikan bahwa ia tidak sekadar ingin menyelamatkan orang. Penekanan gereja-gereja sekarang ini hanya sekadar mencari orang yang mau mengacungkan tangan untuk menerima keselamatan. Beberapa penginjil tampaknya hanya memikirkan perkara ini saja - mendorong orang untuk mengambil keputusan untuk dibaptis. Sesudah mereka dibaptis, para penginjil ini menganggap bahwa tugas mereka sudah selesai. Akan tetapi Paulus bukanlah jenis penginjil seperti ini. Ia tidak sekadar mencari orang yang mau berpindah agama. Ia berjuang keras untuk memimpin setiap orang pada kesempurnaan di dalam Kristus. Kata 'sempurna', 'dewasa' dan 'penuh' dapat diterapkan dalam ayat ini. Jadi, ia ingin membantu setiap orang untuk dapat menjadi sempurna, dewasa, dan penuh di dalam Kristus. Saya berdoa semoga Allah memberi kita penginjil yang seperti Paulus sekarang ini - penginjil yang tidak sekadar mengobral keselamatan, tidak sekadar mengejar jumlah baptisan, namun yang ingin memimpin semua orang kepada kesempurnaan di dalam Kristus.
Ada beberapa kata di dalam Kolose 1:29 yang perlu kita perhatikan baik-baik. Ayat ini menyebutkan, "Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya,..." kata 'usahakan'  berarti 'mengerjakan/memperjuangkan'. Kata ini memiliki arti dasar 'kerja keras'. Selanjutnya adalah kata 'kupergumulkan'. Adakah anda melihat kemalasan atau kekosongan peranan dari Paulus? Tidak sama sekali. Ia bergumul dengan segenap tenaganya. Dan ia memberitahu bahwa tenaganya berasal dari Allah. Alkitab menyatakan bahwa Paulus mengusahakan dengan "kuasaNya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku."

4.      Penuaian / Panen
Masa panen merupakan akhir dari seluruh kerja keras yang dilakukan, ada sukacita yang penuh melimpah pada waktu itu. Seluruh jerih lelah, air mata dan keringat yang pernah dicurahkan, semuanya terlupakan saat melihat panen tiba. Inilah keindahan yang luar biasa di dalam pekerjaan Tuhan. Hal Kerajaan Allah seperti seorang penabur, malam ganti siang, siang ganti malam, penabur menabur dan merasa letih dan tidur, tetapi benih yang ditabur terus bertumbuh. Dia tidak tahu bagaimana itu bertumbuh, tetapi pasti akan terjadi masa penuaian itu. Marilah kita secara terus menerus mengerjakan pekerjaan Tuhan sebab Mazmur 126 ; 5-6 berkata : ”orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai; orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya”.  

Kesimpulan

-          Sebagai hamba Tuhan, kita hanya melakukan tugas sebagaimana yang seharusnya kita lakukan (Luk 17 : 10)
-          Kita harus memberitakan firman Allah kapan dan dimana saja, Seperti yang Paulus katakan kepada Timotius, "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya
-          Benih ditabur, berakar, bertunas bertumbuh dan akhirnya harus berbuah, sebab bahwa tuaian atau panen  hanya berlaku bagi mereka yang berbuah. AMIN

dikutip dari beberapa sumber al.
- www.grii-andhika.org
- www.cahayapengharapan.org

                    -


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HTML