Roh Kudus Membantu Kita
Ev. Roma 8 : 22-27, Ep. Kis 2:1-13
8:22 Sebab kita tahu, bahwa sampai
sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.
8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi
kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita
sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
8:24 Sebab kita diselamatkan dalam
pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab
bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa
yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
8:26 Demikian juga Roh membantu kita
dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa;
tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang
tidak terucapkan.
8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati
nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak
Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Pengantar
Roh
Kudus adalah pribadi Allah yang kita kenal dalam konsep Trinitas. Keberadaan
Roh Kudus sudah ada sejak Penciptaan (Kej. 1:20). Dalam jaman PB, kehadiran Roh
Kudus semakin nyata sejak Hari Pentakosta, ketika Roh Kudus turun kepada
murid-murid Yesus berupa lidah-lidah api sehingga mereka memperoleh kuasa untuk
berbicara dalam bebagai bahasa. (Kis. 2:1-13).
Kehadiran
Roh Kudus ditengah-tengah dunia ini merupakan bukti bahwa Allah selalu hadir
(Omni Present) dalam kehidupan manusia. Allah tidak pernah meninggalkan
umat-Nya, tetapi Allah senantiasa beserta kita sepanjang masa. Roh Kudus
sebagai pribadi Allah hadir di dalam hati setiap orang (1 Kor 6:19). Roh Kudus
menjadi penghibur, penolong, penasehat (parakletos) dalam kehidupan manusia.
Roh Kudus juga mampu memberi kuasa (dunamos) kepada orang-orang percaya.
Dalam
nats ini, kita melihat setidaknya ada tiga hal penting yang dilakukan Roh Kudus
dalam kehidupan manusia, yaitu
-
Roh
Kudus membantu manusia dalam kelemahannya (Ay. 22-23)
-
Roh
Kudus menuntun manusia kepada pengharapan (Ay. 24-25)
-
Roh
Kudus berdoa untuk orang-orang kudus (Ay. 25-26)
Penjelasan
·
Ayat
22-23, Roh Kudus membantu
manusia dalam kelemahannya
Adalah sebuah realita bahwa manusia (bukan
hanya manusia), tetapi segala mahluk sama-sama mengeluh dan merasa sakit ketika
bersalin. Kenyataan itu
menggambarkan bahwa dunia ini adalah tempat yang banyak keluhan, dan rasa sakit
ketika bersalin menggambarkan bahwa untuk memperoleh apa yang kita harapkan kita mungkin harus mengalami
penderitaan atau perjuangan. Keluhan dan Penderitaan itu bukan hanya dialami
oleh “segala mahluk”, namun orang-orang percaya pun yang telah memperoleh pemberian istimewa dari
Allah yaitu ‘karunia sulung Roh’ juga harus merasakan penderitaan itu. Namun penderitaan yang dialami oleh orang-orang
percaya tidak akan berlangsung selamanya karena mereka memiliki
pengharapan, yaitu menjadi
anak-anak Allah, sebab Allah telah memberikan Roh-Nya sebagai jaminan (2
Kor. 5:5), dan Roh itu bertindak sebagai penghibur, pembimbing dan penolong dalam hidup sampai tubuh anak-anak Allah dibebaskan
dari kuasa maut.
·
Ayat
24-25, Roh Kudus menuntun manusia kepada
pengharapan
Roh Kudus meneguhkan pengharapan
anak-anak Allah akan keselamatan kekal pemberian Bapa. Pengharapn itu
menumbuhkan semangat serta sifat pantang menyerah sekalipun realitas dunia
ini begitu ‘parah’. Pengharapan Kristen tidak dapat dilihat secara kasat mata
sebab pengharapan itu menyangkut kemuliaan yang belum ada di dunia ini, ia
merupakan suatu ‘dunia baru’ yang akan dinyatakan kelak. Oleh karenanya, pengharapan itu membawa kita kepada ketekunan
dan kesabaran, yang mengandung unsur perjuangan. Sebab ada pertentangan antara
pengharapan dan kenyataan, sehingga dibutuhkan kesetiaan kepada Allah.[1]
·
Ayat
26-27, Roh Kudus berdoa untuk orang-orang kudus
Tanpa pimpinan Roh Kudus, kita tidak mungkin
dapat menyampaikan keluh kesah kita kepada Allah dalam bentuk doa. Seorang teolog berkata : “tidak dibutuhkan kepandaian untuk berdoa”.
Yoh 4:24 berkata :”Allah itu Roh dan
barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Pada hakekatnya, manusia tidak mempunyai
kemampuan dan kepintaran untuk berdoa, artinya manusia itu boleh saja tahu
berdoa tetapi tidak memiliki kemampuan untuk menyatakan keinginan kita
dengan kata-kata yang memadai, padahal itulah cara yang sebenarnya harus
dipakai dalam berdoa. Kata-kata itu harus sesuai dengan kemuliaan Allah, sebab
berdoa kepada Allah harus dengan ‘bahasa ilahi’. Akan tetapi kita tidak mampu, sebab kata-kata kita dipenuhi noda,
maka kita membutuhkan Roh
Kudus sebagai Pengantara. Roh Kudus itu tinggal di dalam kita (1 Kor 6:19). Roh itu akan berdoa untuk kita kepada Allah. Dia
akan melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan, yaitu berdoa kepada Allah. Roh
berdoa untuk kita kepada Allah untuk
keluhan-keluhan yang tak terucapkan. Roh Kudus
menuntun kita berdoa sesuai dengan kehendak Allah, sehingga doa kita layak didengar oleh
Allah.
Renungan
-
Dalam nats
ini Paulus berbicara tentang tiga jenis keluhan : Keluhan “segala
mahluk” (Ay. 22), keluhan orang percaya (Ay. 23) dan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan (Ay. 26).
"Segala mahluk"
pasti mengalami
penderitaan, oleh
karena itu Allah telah memutuskan bahwa alam semesta itu sendiri akan ditebus
dan diciptakan kembali. Akan ada langit baru dan bumi baru, pemulihan segala
sesuatu sesuai dengan kehendak Allah (2 Kor 5:17; Gal
6:15; Wahy
21:1,5). Hal itu terjadi
ketika anak-anak Allah yang setia menerima warisan mereka sepenuhnya (Ay. 23)
-
Zaman
ini semakin sulit dan penuh dengan tantangan, namun disitulah pengharapan
anak-anak Allah mendapat tantangan. Iman yang teguh seringkali dijawab dengan realitas penderitaan. Tantangan dan Penderitaan
yang datang bisa membuat lidah kita kelu, tidak mampu lagi
mengucapkan kata-kata dan doa. Sehingga tidak jarang iman dan pengharapan
kita gugur di tengah
jalan.
-
Namun
adalah suatu penghiburan! Melalui Roh Kudus, kita dapat berkomunikasi dengan Allah dalam
doa, meskipun kita kesulitan dalam memahami kehendak Allah sebab Dia mengetahui
keinginan kita. Ketika
kita dalam kebimbangan atau mengalami tekanan berat, kita tidak perlu khawatir,
jika kita tidak dapat menemukan kata-kata untuk menyatakan perasaan dan pikiran kita. Disaat
kita tidak tahu lagi apa yang harus kita doakan, Roh Kudus “berdoa untuk
kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan.” AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HTML