BERDOA DALAM SEGALA SITUASI
Yakobus
5:13-18
|
5:13 Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira
baiklah ia menyanyi!
5:14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil
para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan
minyak dalam nama Tuhan.
5:15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan
Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu
akan diampuni.
5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling
mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan,
sangat besar kuasanya.
5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah
bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun
di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
5:18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun
mengeluarkan buahnya.
Pengantar
Surat Yakobus ini ditulis sekitar tahun
80-90 M dan dikirim kepada Jemaat Kristen Yahudi di Perantauan (Diaspora) memberikan jawaban
praktis kepada kita pada saat ini sesuai dengan situasi waktu yang dialami oleh
Jemaat Kristen Yahudi di perantauan pada saat itu. Masyarkat Kristen pada saat
itu mengalami situasi penderitaan juga, sebagai akibat dari tindakan sesama
mereka yang telah duluan mapan dalam situasi ekonomi. Di mana Jemaat Kristen
Yahudi golongan bawah mengalami penindasan oleh sesama mereka sendiri. sehingga
Jemaat Kristen menderita penyakit Mentalitas dan Rohani. Untuk itulah penulis
Surat Yakobus datang melalui suratnya untuk menguatkan mereka yang sedang
mengalami pergumulan yang sedemikian berat, memberikan arah tuntunan yang
praktis yang dapat digunakan, salah satunya adalah berdoa.
Doa adalah nafas iman orang Kristen, karena melalui
doa-lah kita berkomunikasi dengan Allah. Sehingga jika kita tidak berdoa, sama
halnya bahwa komunikasi kita dengan Allah terputus. Dalam berdoa tidak
diperlukan kepandaian, sebab doa adalah ungkapan
hati, perasaan dan keinginan manusia yang didorong oleh pengalaman hidupnya. Ketika Yesus mengajar murid-muridnya untuk berdoa, bukan supaya mereka
pandai berdoa, tetapi adalah supaya mereka bisa berdoa dengan
benar. Doa yang benar tidak
ditentukan oleh kepandaian seseorang merangkai kata-kata, tetapi yang
terpenting adalah bagaimana kita menyampaikan doa kita dengan focus kepada hubungan kita dengan Tuhan. Doa
adalah nafas iman, berarti berdoa adalah bagian integral yang tidak bisa terlepas dari seluruh kehidupan kita.
Untuk itulah, dalam nats ini Yakobus menekankan betapa
pentingnya berdoa dalam segala situasi, baik sukacita maupun dukacita. Yakobus
juga menekankan bahwa dalam hal berdoa, bukanlah sekedar ungkapan kata-kata, tetapi
menyangkut kepada soal kebenaran dan iman. Hal inilah yang akan menentukan
apakah kita telah berdoa dengan benar atau tidak di hadapan Tuhan.
Penjelasan
- Ay. 13, Berdoa dalam masa penderitaan mauapun kegembiraan, Apa yang kita alami dalam hidup ini adalah silih berganti, kadang suka, kadang duka. Namun dalam segala situasi tersebut Yakobus mengajarkan bahwa kita harus berdoa. Doa bukan hanya lewat kata-kata, tetapi juga bisa lewat nyanyian. Banyak syair lagu rohani yang isinya merupakan doa. Itu sebabnya Yakobus mengatakan supaya kita berdoa memohon pertolongan dan kekuatan dari Tuhan pada waktu datang penderitaan, dan juga berdoa (memuji Tuhyan lewat nyanyian) pada saat ada kegembiraan.
- Ay. 14-15, Berdoa dalam iman, Tuhan tidak menginginkan kita hanya berdoa saja, tetapi harus berdoa dalam iman yang teguh. Ketika kita sakit, kita boleh berdoa memohon kesembuhan kepada Tuhan, tetapi Tuhan juga boleh memakai para hambaNya, para medis dan obat-obatan medis sebagai sarana kesembuhan. Jika Yakobus menyebut “para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan”. Itu bukan berarti bahwa para penatua itu mempunyai kemampuan supranatural untuk menyembuhkan, atau minyak yang dioleskannya memiliki kekuatan mistis untuk penyembuhan. Tetapi hal tersebut dikatakan untuk mengingatkan peran penatua yaitu menjenguk dan mendoakan orang sakit. Dan para penatua dianggap sebagai orang yang sudah lebih dewasa dalam iman, sehingga dikatakan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu.(Ay.15)
- Ay. 16, Doa orang benar, Setiap orang telah berdosa, namun Allah akan mengampuni dosa orang yang mau mengakui dosanya, dan sesuai dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus bahwa setiap orang harus saling mengampuni dosa sesamanya. Sehingga kita perlu saling mengaku dosa dan saling mendoakan satu dengan yang lain, sebab dosa akan menjadi penghalang doa-doa kita (I Pet 3:7; Yes 59:1-3). Sebelum berdoa kita harus terlebih dahulu menyelesaikan perkara-perkara dosa kita baik dengan sesama dan terhadap Tuhan, sehingga kita dibenarkan. Dan doa yang dialaskan kepada kebenaran akan memiliki kuasa yang besar, asalkan dilakukan dengan sungguh-sungguh. (ay. 16). Dalam berdoa kita harus menyadari dengan siapa kita berbicara. Ini menjelaskan bahwa orang benar berdoa dengan menyadari keberadaan Tuhan; tanpa kesadaran seperti itu tidak ada gunanya berdoa, sepandai apa pun kita merangkai doa kita, jika tidak dibarengi dengan kesadaran akan keberadaan Tuhan, doa kita akan sia-sia. Berdoa adalah berkomunikasi dengan Tuhan, seperti komunikasi antara seorang anak dengan bapa, hal itu bisa kita lihat dalam doa Bapak Kami, yaitu adanya kedekatan hubungan antara Bapa dengan anak.
- Ay. 17-18, Elia adalah nabi Allah, yang telah membuktikan kuasa dari doa yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan dalam kebenaran. Elia adalah orang benar dan menjadi pendoa syafaat bagi bangsanya. Elia menjadi contoh, bagaimana seorang hamba Tuhan yang berdoa dengan sungguh-sungguh, mampu menhentikan dan menurunkan hujan.
Renungan
- Berdoa bukanlah sekedar rangkaian kata-kata, tetapi adalah hubungan komunikasi kita dengan Tuhan. Oleh karena itu berdoalah dalam segala situasi, sehingga hubungan kita dengan Tuhan tetap dekat seperti seorang anak dengan bapanya.
- Doa adalah ungkapan hati, untuk menyampaikan permohonan dan syukur kita kepada Tuhan. Oleh karena itu nyatakanlah segala permohonan dan ungkapan syukur kita kepada Tuhan melalui doa.
- Doa adalah nafas iman, maka kita harus menjadikan doa sebagai bagian integral dari hidup kita. Sebab melalui doa kita kan dijauhkan dari segal macam pencobaan, sebagaimana Yesus katakana dalam Mat. 26:41 “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan”. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HTML