BERSYUKUR KEPADA TUHAN KARENA KASIH SETIANYA YANG BESAR
Ev. Mazmur 107:1-3, 17-22
(107:1) Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik!
Bahwasannya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(107:2) Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus
TUHAN, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan,
(107:3) yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur
dan dari barat, dari utara dan dari selatan.
(107:17) Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan
mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka.
(107:18) Mereka muak terhadap segala makanan dan mereka
sudah sampai pada pintu gerbang maut.
(107:19) Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam
kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,
(107:20) disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya
mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur.
(107:21) Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih
setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak
manusia.
(107:22) Biarlah mereka mempersembahkan korban syukur, dan
menceritakan pekerjaan-pekerjaan-Nya dengan sorak-sorai!
Ep. Efesus 2:1-10
Kamu
dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan
dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang
sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
3Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di
antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti
kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah
orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
4Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena
kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
5telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus,
sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita—oleh kasih karunia kamu
diselamatkan—
6dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan
kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
7supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan
kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan
kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
8Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh
iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
9itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang
memegahkan diri.
10Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam
Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
PENGANTAR
Kitab Mazmur adalah kitab pujian yang
banyak berisikan pernyataan tentang relasi antara manusia dengan Allah, baik
secara pribadi maupun kelompok. Dalam kitab Mazmur kita menemukan lagu-lagu pujian,
penyembahan serta penghiburan yang diilhami berbagai pengalaman hidup manusia. Dasar
pujian dan penyembahan kepada Allah itu, yaitu mengingat perbuatan-perbuatanNya
yang besar dalam sejarah kehidupan dunia dan umat manusia.
Nats yang termasuk Mazmur Ucapan Syukur
ini adalah uangkapan syukur pemazmur mengingat bahwa Allah telah menyelamatkan
bangsa Israel dari berbagai kesusahan dan kehancuran. Mazmur seruan, doa,
penghiburan serta permohonan yang didasarkan kepada iman bahwa Allah
mendengarkan seruan orang-orang yang yakin dan mau mengandalkan Dia. Pengakuan
atas perbuatan Allah yang ajaib, itulah dasar dari ucapan syukur pemazmur ini,
sehingga menimbulkan hati yang bernazar kepada Tuhan.
Nats Maz. 107:1-3, 17-22) ini, didasarkan
kepada Perbuatan Allah yang melepaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir dan juga
keselamatan yang mereka peroleh setelah bebas dari pembuangan Babel. Mereka
dilindungi Allah dari berbagai ancaman musuh baik ketika dalam perjalanan dari
Mesir maupun ketika mereka seperti telah kehilangan pengharapan dalam pembuangan
Babel. Oleh karena itu, pengenalan akan perbuatan Allah yang besar dalam
kehidupan mereka mendorong keinginan untuk memuji Allah dan sekaligus turut
serta mengajak orang lain untuk ikut serta memuji Allah.
KETERANGAN
Ada tiga hal penting yang kita lihat
dalam nats ini :
- Ay.1-3, Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasannya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Perjalanan bangsa Israel melewati padang gurun selama 40 tahun dilalui dengan penuh tantangan, mereka hidup sebagai bangsa Nomaden (berpindah-pindah). Banyak kesusahan dan kesulitan yang mereka hadapi di perjalanan, tetapi oleh penyertaan Allah yang menuntun mereka dengan tiang api dan awan, akhirnya mereka bisa sampai di tanah Kanaan. Hal itu menunjukkan bahwa kasih setia Allah senantiasa kekal untuk selama-lamanya.
- Ay. 17-20, Demikian juga penyertaaan Allah yang mengumpulkan mereka dari pembuangan. Walaupun sebenarnya kesusahan dan kesulitan itu terjadi justru karena dosa pelanggaran mereka sendiri, tetapi Allah senantiasa menunjukkan kasih setiaNya. “Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nya mereka dari kecemasan mereka”. Orang yang dalam kesesakannya selalu berseru-seru kepada Tuhan, akan didengar oleh Tuhan dan dilepaskan dari kuasa yang menyesakkan itu.
- Ay. 21-22, Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia. Bersyukur karena kasih setia Tuhan. Bangsa Israel sungguh sangat merasakan penderitaan ketika mereka terdesak di pinggir laut Merah, dimana mereka merasa sudah tidak ada jalan lain untuk melewatinya, namun Tuhan memberi jalan lewat Musa dan membelah laut Merah menjadi dua sehingga mereka bisa berjalan menyeberanginya, dan akhirnya mereka pun selamat dari pengejaran pasukan Firaun. Demikian juga perasaan mereka ketika berada dalam pembuangan Babel, mereka seperti kehilangan harapan akan hari esok, mereka putus asa dan frustasi, sebab berpuluh-puluh tahun mereka ada dalam pembuangan tanpa harapan yang pasti. Mereka pun memanggil-manggil Tuhan supaya mereka dibebaskan dari penderitaan itu, dan akhirnya impian mereka itu pun tercapai, dan oleh karena itu mereka bersyukur. Namun dalam bersyukur ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu :
- Mengucap syukur dengan Persembahan Ucapan Syukur. Adalah suatu mujizat besar apa yang diperbuat Allah dalam kehidupan bangsa Israel Sebab jika mengingat kejahatan dan pelanggaran bangsa itu, seharusnya mereka dibiarkan dalam penderitaan, namun oleh kasih setiaNya, Allah menyelamatkan mereka. Dengan demikian mereka ingin menyampaikan persembahan syukurnya dengan sukacita kepada Allah. Sebab hati yang mengucap syukur harus kelihatan dalam wujud persembahan ucapan syukur yang disampaikan dengan sukacita.
- Bersaksi atas segala perbuatan Allah yang ajaib, sehingga lewat kesaksian kita orang lain juga ikut merasakan kasih setia Tuhan. Itulah wujud ucapan syukur yang aktif, yang harus dilakukan oleh orang-orang percaya yang sudah merasakan kebaikan Tuhan dalam hidupnya. sebagaimana dalam Ay. 22 dikatakan “Biarlah mereka mempersembahkan korban syukur, dan menceritakan pekerjaan-pekerjaan-Nya dengan sorak-sorai!”.
RENUNGAN
- Penderitaan dan kesusahan hidup di dunia ini, bisa kita anggap sebagai musuh, dan penderitaan itu bisa membuat kita seperti berada dalam suatu kondisi kesesakan, seakan tidak lagi memiliki jalan keluar. Banyak hal yang bisa membuat kita seperti tersesak dalam hidup ini, bisa terjadi dalam keluarga, pekerjaan, dan dalam kehidupan berbangsa. Tetapi Allah tidak menginginkan kita menghalalkan segala cara untuk melepaskan diri dari kesesakan itu, karena Allah sendiri yang akan memberikan keselamatan melalui kasih setiaNya.
- Ada satu hal yang tak dapat kita lupakan, yaitu agar kita senantiasa tidak jemu-jemu berseru memanggil namaNya ketika kita dalam kesesakan. Sebab Allah pasti mendengarkan seruan umatNya. Dalam kehidupan kekristenan kita sekarang pun, kita harus bisa mennunjukkan bentuk kesaksian ucapan syukur sehingga orang lain mau ikut merasakan kasih Allah dalam kehidupannya. Inti dari keselamatan hanya ada dalam Kristus Yesus, namun kita sering melupakan itu dan tidak bersyukur kepadaNya, walaupun mungkin setiap hari kita merasakan penyertaan dan keselamatan Tuhan dalam setiap permasakahan hidup kita. Oleh karena itu, nats ini mengingtakan kita agar kita senantiasa menyaksikan kebaikan-kebaikan Tuhan dalam hidup kita yang sudah kita terima, dan lewat pengalaman–pengalaman itu kita juga terpanggil untuk mengajak orang lain supaya juga mengenal kasih setia Tuhan dalam hidupnya. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HTML