Selamat datang di blog sederhana ini, kiranya menjadi berkat bagi kita semua

Rabu, 18 Januari 2012

Khotbah Minggu 22 Jan 2012

PERCAYA KEPADA PERLINDUNGAN DAN KESELAMATAN DARI TUHAN

Ev. Mazmur 62:6-13
62:6 Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.
62:7 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
62:8 Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah.
62:9 Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. S e l a
62:10 Hanya angin saja orang-orang yang hina, suatu dusta saja orang-orang yang mulia. Pada neraca mereka naik ke atas, mereka sekalian lebih ringan dari pada angin.
62:11 Janganlah percaya kepada pemerasan, janganlah menaruh harap yang sia-sia kepada perampasan; apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya.
62:12 Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya,
62:13 dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya


Ep. Yunus 3:1-10
3:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian:
3:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
3:3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.
3:4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."
3:5 Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.
3:6 Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu.
3:7 Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.
3:8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
3:9 Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."
3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.

Pengantar

Baru-baru ini, berbagai media memberitakan bagaimana seorang tersangka kasus suap Wisma Atlet berinisial MRM, minta perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) karena mengaku menerima ancaman dari pihak-pihak tertentu. MRM minta jaminan  perlindungan untuk keselamatannya.
Hal itu menunjukkan bahwa setiap orang butuh perlindungan untuk menjamin keselamatannya  secara fisik. Perlindungan dan keselamatan itu menjadi harapan setiap manusia, bahkan untuk mendapatkannya, banyak orang yang rela membayar dengan biaya besar hanya untuk memperoleh jaminan perlindungan dan keselamatan itu. Manusia selalu ingin bebas dari segala bentuk gangguan, bahaya dan hal-hal yang bisa mengancam kehidupannya.
Ancaman dan bahaya yang bisa dialami oleh manusia bukanlah semata-mata hanya secara fisik, tetapi bisa juga secara psikologis. Artinya, perlindungan itu bukan hanya dibutuhkan untuk menjamin keselamatan jasmani tetepi juga lebih penting untuk menjaga keselamatan rohani kita.
Perlindungan dan keselamatan yang bagaimanakah yang dibutuhkan manusia itu? dan siapakah yang secara mutlak bisa menjamin keselamatan kita? Itulah yang ingin di share oleh pemazmur Daud kepada kita lewat nats ini.

Penjelasan
  • Dalam upaya memeperoleh perlindungan dan keselamatan, yang pertama harus kita miliki adalah trust (percaya),  seorang yang minta perlindungan kepada orang lain, tentu saja karena dia percaya bahwa orang tersebut bisa dan mampu melindunginya. Lebih daripada percaya (trust) kita mengenal beriman (faith). Dalam konteks nats ini, Daud mempercayakan perlindungan dan keselamatannya kepada Tuhan, karena dia beriman (faith), artinya dia mau menyerahkan hidupnya kedalam perlindungan Tuhan didalam segala situasi dan kondisi, walaupun keadaan (situasi) yang sedang dia hadapi tidak menyenangkan dan tidak sesuai dengan yang dia kehendaki. Hal itu bisa kita lihat dalam ungkapan Daud pada ay.6-8 : “Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah  Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah”. Dengan kata lain, Daud ingin mengatakan bahwa dia merasa tenang jika berada dekat dengan Tuhan, dia tidak takut dan gentar kepada apapun ketika dia menyerahkan hidupnya kepada perlindungan Tuhan. Mungkin Tuhan tidak melindunginya secara fisik, misalnya dengan menempatkan para pengawal yang gagah berani atau membuat dia kebal senjata tajam, dsb. Tetapi dengan iman (faith) yang teguh, Daud yakin bahwa Tuhan akan melindunginya dengan cara Tuhan sendiri.
  • Mazmur Daud ini, merupakan ungkapan iman (faith) Daud bahwa dia telah merasakan, betapa besar perlindungan Tuhan dalam kehidupannya sebagai sejak mudanya, ketika dia mengalahkan Goliat, ketika dia dikejar-kejar oleh Saul, dan ketika dia menjadi seorang raja, juga sebagai orang yang berkuasa dan kaya, Daud tidak mengandalkan kuasa dan hartanya, tapi dia tetap mengandalkan kuasa dan perlindungan Tuhan dalam kehidupannya. Jika kita baca Mazmur 62 mulai ayat 2 (diulangi di ay.6), Daud berkata: ” Hidup dekat Allah tenang, padaNyalah keselamatan., ay. 3 (diulangi di ay.7), Daud menggambarkan Allah sebagai gunung batu yang kuat dan kokoh.
  • Pada Ay. 8, Daud berkata : “Hanya pada Allah ada keselamatan dan kemuliaan”. Daud mengakui bahwa Allah itu adalah keselamatan, dia ingin berbagi pengalaman (share) kepada semua orang untuk percaya hanya kepada Allah, agar orang-orang percaya itu tidak jatuh kepada trust (kepercayaan) yang berlebihan kepada perlindungan dunia ini, kepada hal-hal yang menimbulkan dosa, jangan berharap kepada kekayaan yang diperoleh dengan perbuatan pemerasan dan perampasan (ay. 11), karena Allah akan menuntut manusia sesuai dengan perbuatannya (ay. 13).

Penutup dan relevansinya dengan epistel
  • Epistel kita minggu ini, bercerita tentang seorang nabi Tuhan yang terkenal, nabi Yunus. Yunus terkenal karena petualangannya di dalam perut ikan selama 3 hari karena melarikan diri dari hadapan Tuhan ketika mendapat perintah untuk menegur dan menyuruh penduduk Niniwe agar bertobat. Reaksi Tuhan atas pembangkangan Yunus membuat Yunus sadar, dan akhirnya Tuhan menyelamatkannya dari perut ikan dan menyuruh ikan tersebut agar memuntahkan Yunus ke darat dalam keadaan selamat. Kemudian untuk ke dua kalinya Tuhan memerintahkan Yunus pergi ke Niniwe!. (Yunus 3:1)
  • Apa urgensinya Niniwe dan penduduknya harus diselamatkan oleh Tuhan? Bukankah Tuhan sendiri mengatakan bahwa penduduk Niniwe kejahatannya sudah sampai ke Tuhan? (Yunus 1:2). Bukankah lebih fair dan adil jika mereka dibinasakan saja seperti penduduk Sodom dan Gomora. Tapi mengapa Tuhan begitu lunak hati, malah membuka kesempatan bagi keselamatan dan kebahagiaan bangsa yang sudah bejad itu? Sebenarnya Tuhan sudah menyiapkan malapetaka untuk kota Niniwe ((Yunus 3:10), tetapi itulah karakter Allah yang selalu memberi tawaran dan kesempatan kepada manusia untuk memperoleh keselamatan lewat pertobatan.  Allah itu penuh kasih setia, namun Dia juga mau memberi hukuman bagi orang yang mengeraskan hatinya. Jika kita hubungan dengan ungkapan Daud bahwa ”dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya"
  • Oleh karena itu, pesan yang ingin kita ambil dari nats minggu ini adalah :
  1. Tuhanlah satu-satunya yang bisa menjamin perlindungan dan keselamatan kita. Oleh karenanya janganlah mengandalkan jaminan perlindungan dan keselamatan diluar Allah (Jesus Kristus).
  2. Tidak ada yang bisa andalkan dalam dunia ini dalam menjamin keselamatan hidup kita, termasuk kuasa, harta dan pikitan kita
  3. Percaya (trust) kepada sesama itu penting, tetapi iman (faith) kepada Allah jauh lebih penting, sehingga melalui iman kita semakin dekat dengan Tuhan, dan jika kita dekat dengan Tuhan, hidup kita pasti akan tenang.
  4. Allah itu penuh kasih setia, namun juga bisa murka kepada orang yang keras hati, maka jangan keraskan hatimu, masih ada waktu dan kesempatan untuk berubah, sehingga jaminan keselamatan itu juga menjadi bagianmu. AMIN !

2 komentar:

  1. Mauliate bah. Restu

    BalasHapus
  2. Horas dokter nami ! unang lupa tu gareja ari Minggu ate, mulak sian i pe boi muse buka praktek....:))

    BalasHapus

HTML