2 Kor 5 : 10 : Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
PENGADILAN ALLAH
Th 1922 seorang yg bernama Colin Campbell Ross divonis hukuman gantung akibat Tuduhan Pembunuhan dan Pemerkosaan terhadap seorang anak berusia 12 tahun. Bukti yang menguatkan adalah ditemukannya sehelai rambut yang diduga rambut Colin Cambell pada selimut anak yang diperkosa tsb.
Namun 35 tahun kemudian ada test DNA yg terbaru yang menyatakan bahwa rambut tersebut bukan milik Colin Campbell, dan pengadilan memutuskan bahwa Colin Cambell tidak bersalah dan diberi pengampunan. Tetapi nasi sudah menjadi bubur Colin Campbell sudah terlanjur dihukum gantung. Ini adalah peristiwa terburuk dalam sejarah pengadilan di Australia, sehingga pada tahun 1972 Australia resmi menghapus hukuman mati.
Kisah diatas menunjukkan kepada kita bahwa manuia bisa saja salah dalam menjatuhkan vonis pengadilan, tetapi satu hal yang pasti bahwa Allah tidak akan pernah salah ketika menjatuhkan hukuman kepada manusia pada hari Penghakiman nanti.
Itulah yang mau dikatakan oleh nats kita pada saat ini, dimana setiap orang harus menghadap tahta pengadilan kristus supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Ada beberapa hal yg perlu kita mangerti ttg nats ini :
- Semua orang akan menghadap Pengadilan Kristus, baca Rom 14:12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
- Pengadilan itu akan terjadi saat kedatangan Kristus yg kedua kalinya (sesuai dengan pengakuan iman orang Kristen yang menyatakan bahwa Yesus akan datang kembali untuk menghakimi org yang hidup dan yang mati) band. 1 Tes 4:14 1 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, u maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus v akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. 4:15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, w sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. x 4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat y berseru dan sangkakala Allah z berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga a dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; b 4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, c akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan d menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. e
- Yang bertindak sebagai hami adalah Yeusu Kristus (Yoh 5:22 Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak)
- Setiap orang harus mempertanggung jawabkan kesetiaan dan ketidak setiaannya kepada Allah ( epistle Mat 25 : 31 -46 )
- Tidak ada perbuatan kita yang tersembunyi dihadapan Allah ( Pengkhotbah 12:14 Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.
Sdr yang terkasih di dalam Kristus,
Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk mengerti bahwa tujuan hidup kita sebagai org Kristen bukan hanya di dunia ini, Paulus berkata : 1 Kor 15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. Artinya kita boleh meraih kebahagiaan, kekayaan dan kehormatan di dunia ini, tetapi semua itu jangan menjadi tujuan akhir kita, jika itu kita jadikan tujuan akhir maka mungkin saja kita akan menghalalkan segala cara untuk meraih itu, namun kita harus ingat ada tujuan kita yang lebih besar yaitu kehidupan yang kekal bersama Kristus. Tujuan itu akan kita capai dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik selama kita ada di dunia ini, kesempatan kita berbuat baik hanya ada pada saat kita masih hidup, oleh karena itu jangan sia-siakan kesempatan itu. Ada satu ilustrasi seperti ini :
Ada cerita tentang seorang tukang yang telah bekerja puluhan tahun dan ingin pensiun. Ketika ia pamit, kontraktor yang mempekerjakannya memintanya membuatkan sebuah rumah lagi. Si tukang yang sudah sangat ingin pensiun, tak begitu senang mendapat tugas terakhir ini. Maka, ia bekerja setengah hati. Ia tak sungguh-sungguh memilih material maupun mengerjakan bagian-bagiannya. Pokoknya ia ingin segera selesai dan bebas tugas. Maka, rumah itu tak memiliki kualitas terbaik yang sebenarnya bisa ia berikan. Begitu rumah itu jadi, segera ia serahkan kuncinya kepada si kontraktor. Namun, si kontraktor mengembalikannya lagi kepada si tukang, dengan ucapan, “Terimalah, rumah ini adalah hadiah untukmu dan keluargamu.” Betapa menyesal si tukang, sebab jika ia tahu rumah itu akan ia tempati, pasti ia membangunnya dengan cara yang sangat berbeda!
Kehidupan yang kita bangun tiap-tiap hari, ibarat rumah yang kelak akan kita tinggali. Maka bahan dan cara yang kita pakai saat membangun, merupakan tanggung jawab dan pilihan pribadi kita. Pertanyaannya, sudahkah kita selalu memberi pemikiran terbaik, usaha terbaik, serta keputusan terbaik ketika membangun hidup ini, sehingga kita mencapai tujuan Allah menciptakan kita? kita tak ingin menyesal melihat hidup kita kelak, mari menjalani hidup ini dengan melihat tujuan akhir seperti yang diungkap Paulus, “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat” (2 Korintus 5:10). Mari capai tujuan akhir kita dengan pengabdian terbaik setiap hari!
HIDUP MENCAPAI TUJUAN TERBAIK KETIKA HATI MAU MEMPERSEMBAHKAN YANG TERBAIK
Ayat terkahir sebagai penutup bagi kita Wahyu 2 : 10b Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HTML