Selamat datang di blog sederhana ini, kiranya menjadi berkat bagi kita semua

Kamis, 22 Desember 2011

SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU


KAMI SEKELUARGA :
(UTM Nainggolan & Evalina Hutauruk,
Niel, Kiki, Ridho, Echa dan Grace)
menyampaikan :

SELAMAT HARI NATAL
25-26 Des 2011
&
SELAMAT TAHUN BARU 
1 Jan 2012

KIRANYA TUHAN SENANTIASA MEMBERKATI dan MENYERTAI KITA DALAM PERJALANAN KEHIDUPAN KITA MASING-MASING.

Syalomm :
Buat :
  • Saudara-saudara di mana pun berada (Angka Tondong)
  • rekan-rekan tetangga dan lingkungan (Dongan Sahuta)
  • rekan-rekan kerja (Dongan Saulaon)
  • rekan-rekan sepelayanan (Dongan Parhalado)
  • rekan-rekan di dunia nyata dan di dunia maya.(Ale-ale) 
NB. Maaf, karena kesibukan Natal & Akhir Tahun, untuk sementara tidak bisa posting bahan khotbah, sampai awal Tahun 2012.  Kiranya Tuhan semakin memberi hikmat kepada kita untuk lebih baik di Tahun yang akan datang AMIN !

    Kamis, 15 Desember 2011

    KHOTBAH MINGGU ADVENT IV, 18 Des 2011


    MARIA & ELISABETH
    Lukas 1: 39-45
    1:39 Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.
    1:40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
    1:41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus,
    1:42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
    1:43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
    1:44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
    1:45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.

    Pengantar

    Maria dan Elisabeth adalah dua tokoh wanita Alkitab dalam Perjanjian Baru. Elisabet adalah istri dari seorang Imam bernama Zakharia. Keduanya adalah keturunan Harun (Luk 1:5). Mereka tinggal di sebuah kota di daerah Yudea. Mereka belum mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya. Namun atas anugerah Tuhan Elisabeth memperoleh seorang putra di masa tuanya. Hal itu terjadi setelah malaikat Gabriel menampakkan diri kepada Zakharia ketika bertugas di Bait Suci dan berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes." (Luk 1:13). Kelak anaknya lebih dikenal sebagai Yohanes Pembaptis, tokoh yang sangat penting terkait dengan karya Allah dalam diri Yesus Kristus. Yohanes Pembaptis lah yang membaptis Yesus.

    Rabu, 07 Desember 2011

    Khotbah Minggu Adven III, 11 Des 2011


    PERTOBATAN YANG BERBUAH

    Lukas 3:11-14
    3:11 Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian."
    3:12 Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?"
    3:13 Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."
    3:14 Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.

    Pendahuluan
    Pada Minggu Advent III ini, kita disodori pertanyaan, sebagai orang Kristen, dalam menyongsong kedatangan sang Juruselamat “apakah yang harus kita/kami perbuat?", dengan kata lain perubahan seperti apa yang kita harapkan terjadi di tengah-tengah kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa kita?
    Yohanes Pembaptis menjawab poertanyaan itu dengan tidak mengedepankan  pertobatan teoritis (dogmatis dan seremonial), melainkan lebih menekankan kepada pertobatan praktis. Nats ini sangat tepat di tengah euforia momen perayaan Jubileum 150 Tahun HKBP, agar kita tidak terjebak dalam hiruk pikuk aktivitas seremonial seperti yang baru saja usai di seluruh HKBP. Tetapi kita harus merenung, apa yang telah dihasilkan oleh seluruh aktivitas seremonial yang melelahkan dan menguras waktu, tenaga dan materi yang sangat luar biasa besar itu kemudian? Apakah aktivitas sebesar itu mampu membawa perubahan mental dan paradigma bergereja kita ke depan, sehingga HKBP benar-benar menjadi wujud kehadiran Tubuh Kristus di Indonesia?[1] Karena itu perhatikan jawaban jawaban Yohanes Pembaptis kepada semua kalangan yg bertanya kepadanya "apakah yg harus kami perbuat?":

    Senin, 05 Desember 2011

    CATATAN DARI PESTA PUNCAK JUBILEUM 150 THN HKBP DI GBK SENAYAN JAKARTA


    Secara umum, Perayaan Puncak Jubileum 150 Tahun HKBP di GBK Senayan Jakarta, pada hari Minggu, 4 Des 2011 boleh dikatakan berkesan. Namun lazimnya sebuah perhelatan akbar, pasti ada kesan positif dan negatif.
    Berikut ada beberapa point yang menjadi catatan saya selama mengikuti acara akbar tersebut :
    • Kehadiran jemaat, patut diacungkan jempol kepada jemaat HKBP atas antusiasme yang demikian besar  untuk mengikuti pesta puncak Jubuileum 150 HKBP tersebut. Jemaat HKBP yang hadir saya perkirakan sekitar 90.000 jiwa, memenuhi hampir seluruh tempat duduk stadion utama Gelora Bung Karno.
      lebih kurang 90.000 jemaat HKBP yang hadir